'Star Wars' Jadi Film Terlaris Sepanjang Masa di Amerika
Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Kamis, 07 Jan 2016 11:20 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah hampir tiga pekan sejak Star Wars: The Force Awakens dirilis di bioskop. Meski film-film baru lain mulai bermunculan, popularitasnya tetap bertahan. Ia bahkan semakin melejit, melampaui film-film lain.
Setelah mengalahkan Titanic yang sejak 1997 menjadi film berpenghasilan kotor tertinggi di domestik, kini Star Wars: The Force Awakens menorehkan prestasi baru. Ia menjadi film terlaris sepanjang masa di AS.
Seperti diberitakan Ace Showbiz, pada Rabu (6/1) pendapatan episode ke-tujuh film yang dibintangi Harrison Ford itu melampaui US$760,5 juta atau Rp10,5 triliun hanya setelah 20 hari rilis.
Angka itu selama ini dipegang Avatar, film garapan James Cameron yang dirilis 2009.
Secara global, Star Wars: The Force Awakens telah meraup US$1,56 miliar atau Rp21,6 triliun. Secara dunia, ia menjadi film ke-empat terlaris sepanjang masa. Avatar masih menjadi film terlaris dengan pendapatan global US$2,8 miliar atau Rp38,8 triliun.
Namun, Star Wars masih punya kesempatan. Sejauh ini ia telah memecahkan beberapa rekor termasuk penghasilan debut domestik tertinggi, penghasilan debut global tertinggi, film tercepat meraih US$100 juta (24 jam), US$200 juta (tiga hari), US$300 juta (lima hari), US$400 juta (delapan hari), US$500 juta (10 hari), US$600 juta (12 hari), dan US$700 juta (16 hari).
"Kami sangat bangga dengan prestasi ini, tapi kami juga tahu itu tidak akan mungkin terjadi tanpa antusiasme penggemar dan dukungan yang berkelanjutan," ujar Disney dalam sebuah pernyataan resmi pada media.
Pernyataan itu berlanjut, "Kami merasa [dukungan] itu di sini dan bersama kami setiap hari, dan akan berlanjut ke masa depan Star Wars yang sangat cerah. Jelas ada 'kebangkitan' di sini, dan terima kasih untuk itu kepada Anda semua."
Namun, angka itu masih belum memperhitungkan inflasi yang terjadi pada masing-masing tahun. Jika inflasi dihitung, Star Wars: The Force Awakens saat ini masih ada di posisi ke-21. Ia masih di belakang beberapa film klasik yang pernah populer.
The Sound of Music, E.T.: The Extra Terrestrial, dan Titanic masih melebihi penghasilan Star Wars: The Force Awakens jika inflasi diperhitungkan sebagai kondisi yang lebih real. Film terlaris domestik sepanjang masa adalah Gone With the Wind.
Saat dirilis pada 1939, film yang dibintangi Vivien Leigh itu memeroleh US$1,7 miliar atau Rp23,5 triliun. Di bawahnya ada Star Wars Episode I dengan penghasilan US$1,5 miliar (Rp20,7 triliun). (rsa/vga)
Setelah mengalahkan Titanic yang sejak 1997 menjadi film berpenghasilan kotor tertinggi di domestik, kini Star Wars: The Force Awakens menorehkan prestasi baru. Ia menjadi film terlaris sepanjang masa di AS.
Seperti diberitakan Ace Showbiz, pada Rabu (6/1) pendapatan episode ke-tujuh film yang dibintangi Harrison Ford itu melampaui US$760,5 juta atau Rp10,5 triliun hanya setelah 20 hari rilis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat bangga dengan prestasi ini, tapi kami juga tahu itu tidak akan mungkin terjadi tanpa antusiasme penggemar dan dukungan yang berkelanjutan," ujar Disney dalam sebuah pernyataan resmi pada media.
Pernyataan itu berlanjut, "Kami merasa [dukungan] itu di sini dan bersama kami setiap hari, dan akan berlanjut ke masa depan Star Wars yang sangat cerah. Jelas ada 'kebangkitan' di sini, dan terima kasih untuk itu kepada Anda semua."
Namun, angka itu masih belum memperhitungkan inflasi yang terjadi pada masing-masing tahun. Jika inflasi dihitung, Star Wars: The Force Awakens saat ini masih ada di posisi ke-21. Ia masih di belakang beberapa film klasik yang pernah populer.
The Sound of Music, E.T.: The Extra Terrestrial, dan Titanic masih melebihi penghasilan Star Wars: The Force Awakens jika inflasi diperhitungkan sebagai kondisi yang lebih real. Film terlaris domestik sepanjang masa adalah Gone With the Wind.
Saat dirilis pada 1939, film yang dibintangi Vivien Leigh itu memeroleh US$1,7 miliar atau Rp23,5 triliun. Di bawahnya ada Star Wars Episode I dengan penghasilan US$1,5 miliar (Rp20,7 triliun). (rsa/vga)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK