Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak kecil, Pete Docter tidak pernah ingin menjadi sorotan. Namun saat filmnya,
Inside Out terpanggil ke atas panggung Golden Globe Awards 2016, harapan itu berakhir.
"Saya pikir tidak akan orang yang memerhatikan saya, tapi ternyata saya salah," kata Docter mengawali pidatonya. Ia mengatakan,
Inside Out adalah film yang amat menyenangkan yang digarapnya.
"Dan saya sangat bangga akan itu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Docter mengatakan, tumbuh dewasa itu tidak mudah. "Dan itu adalah topik yang menarik untuk dijadikan sebuah film," ucap Docter.
Inside Out menceritakan warna-warni kehidupan gadis belia bernama Riley. Gadis 11 tahun yang hampir tak pernah sedih itu baru pindah bersama orang tuanya.
Dalam pikiran Riley, terdapat beberapa "makhluk penunggu" yang mewakili kebahagiaan, ketakutan, amarah dan kesedihan. Makhluk-makhluk itu hidup dalam sebuah pusat kontrol, yang mengendalikan emosi Riley setiap hari.
Dinamisasi mereka yang berkaitan dengan emosi Riley, menjadi cerita utama Inside Out. Film itu mengisahkan bagaimana gadis remaja berdamai dengan kesedihan, ketakutan, kekhawatiran, sampai amarah.
Film kartun dari Pixar itu menjadi film yang tidak hanya menarik penonton muda saja, namun juga remaja hingga dewasa.
Pada musim panas tahun tahun lalu Docter memang pernah mengatakan, ia yakin film kartun lebih dapat menyampaikan pesan emosional kepada penontonnya, tidak hanya anak kecil, namun juga orang dewasa.
"Saya pikir itu mengapa saya sangat bersemangat tentang konsep dari [
Inside Out] sejak awal, Anda dapat mengekspresikan perasaan Anda lebih kuat daripada film yang menggunakan orang asli," ia menceritakan.
Inside Out mengungguli film animasi lainnya seperti
Anomalisa, The Good Dinosaur, Shaun the Sheep Movie, dan
The Peanuts Movie. (rsa)