Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi boikot Oscar 2016 semakin memanas. Belakangan ini, beberapa insan Hollywood lantang memprotes daftar nominasinya yang dinilai "terlalu putih" atau dengan kata lain didominasi pelaku sinema berkulit putih.
Setelah Jada Pinkett Smith "mencak-mencak" dan "mengancam" memboikot ajang Oscar, sebagaimana disampaikan dalam rekaman video yang diunggah di akun Facebook, berikutnya sang suami, Will Smith, pun ikut-ikutan.
Aktor 47 tahun ini menyatakan enggan menunjukkan batang hidungnya di perhelatan Academy Awards ke-88 yang menganugerahkan piala Oscar kepada insan sinema Hollywood dan dunia, pada pengujung Februari 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menjadi bintang tamu acara bincang-bincang
Good Morning America, Will menegaskan bahwa dirinya telah mendiskusikan hal ini dengan Jada. Pasangan suami istri ini sepakat tidak akan meramaikan ajang Oscar.
"Jada dan saya telah mendiskusikan tentang aksi boikot, kami juga bergabung dalam komunitas itu, namun sekarang, kami merasa tidak nyaman berdiri di sana dan berpura-pura semuanya baik-baik saja," ucap Will, dikutip
NME.
Will juga mengutarakan ketidaksukaannya terhadap para nomine tahun ini. Tanpa menyebutkan kategorinya, Will menyebut, nomine yang telah terpilih tidak merepresentasikan kemegahan industri film Hollywood.
"Saya pikir, saya harus berjuang dan mempertahankan standar-standar yang membuat negara dan komunitas Hollywood menjadi baik," papar ayah Jaden Smith, Willow Smith, Trey Smith.
"Ketika saya melihat nomine yang telah terpilih, saya tidak melihat bahwa mereka dapat merepresentasikan hal tersebut," ia melanjutkan.
Walau demikian, Will ingin meluruskan bahwa boikot yang ia lakukan bersama sang istri tidak ada kaitan dengan masalah pribadi. Boikot yang mereka lakukan hanya sebatas ungkapan kekesalan terkait minimnya nomine berkulit hitam.
"Kami akan terus berdiskusi tentang masalah Oscar, tentu saja ini bukan tentang saya dan Jada."
Menyoal ramainya perbincangan dan protes minimnya nomine berkulit hitam di Oscar, Ketua Panitia Academy Awards Cheryl Boone Isaacs—yang berkulit hitam—mengaku kecewa.
Cheryl merasa telah melakukan perubahan di Oscar, agar ketimpangan nomine tidak terjadi lagi. Namun ternyata perubahan yang ditargetkan tidak dapat terwujud secepat diinginkan.
"Bersama ini, saya ingin menanggapi tentang karya indah dari semua nomine pada tahun ini," tulisnya dalam pernyataan resmi yang ia unggah ke akun Twitter The Academy, belum lama ini.
 Cheryl Boone Isaacs dan aktor Chris Pine (CNN Indonesia Reuters Photo/Phil McCarten) |
"Pada saat kami sedang merayakan pencapaian yang luar biasa itu, saya juga merasa sakit hati dan frustasi terkait minimnya inklusi (keberagaman)," Cheryl melanjutkan.
Menurutnya, isu ini sangat penting untuk dibicarakan, sembari mencari solusinya.
Sebelumnya, The Academy sudah berusaha untuk memperluas jangkauan para pemilih agar keberagaman di daftar nomine dapat diwujudkan.
"Ini adalah pembicaraan yang penting dan sulit, ini adalah waktunya untuk melakukan perubahan besar. The Academy sedang berupaya untuk menyelesaikan permasalahan ini," ia menjelaskan.
"Seperti yang kalian ketahui, kami telah mengimplementasikan perubahan di dalam keanggotaan kami, beberapa tahun terakhir. Namun perubahan itu tidak secepat yang kami pikir. Kami masih harus melakukan lebih cepat."
(fad/vga)