Film 'Kung Fu Panda 3' Merajai Box Office di China

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Senin, 01 Feb 2016 12:37 WIB
DreamWorks telah mengantongi keuntungan hingga US$57 juta dari pemutaran film ini pada akhir pekan pertama di China.
Jack Black, pengisi suara panda Po. (Chung Sung-Jun/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Publik China menyambut baik pemutaran perdana film animasi Kung Fu Panda 3 yang merupakan kisah lanjutan si panda menggemaskan  Po dan kawan-kawan.

Dilansir dari NME, pada Minggu (31/1), pihak DreamWorks telah mengantongi keuntungan hingga US$57 juta dari pemutaran film ini pada akhir pekan pertama di China.

Tidak hanya di China, pada saat yang sama, film Kung Fu Panda 3 juga berada di urutan teratas box office Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film Kung Fu Panda 3 berkisah mengenai panda lucu dan konyol bernama Po (disuarakan oleh aktor Jack Black) yang bertemu dengan ayah biologisnya.

Di antara pertemuan kembali, ada drama dan konflik yang terjadi dengan Po dan sang ayah.

Kung Fu Panda kali ini merupakan hasil kerja sama DreamWorks Animation dan Oriental DreamWorks, unit bikinan DreamWorks Animation yang dibiayai oleh investor asal China.

Para investor tersebut yakin, Oriental DreamWorks dapat memajukan industri perfilman di China.

Selama ini, China menetapkan aturan: hanya mengizinkan 34 film asal Amerika tayang di bioskop-bioksop setempat setiap tahunnya.

Namun film Kung Fu Panda 3 tidak masuk dalam daftar kuota tersebut. Pasalnya, produksi film itu juga dilakukan di China.

Oleh karena itu, film Kung Fu Panda 3 boleh ditayangkan lebih dari 30 hari di bioskop-bioskop lokal China, melebihi izin pemutaran film asing yang diberlakukan pemerintah setempat.

Alih suara versi Mandarin juga dilakukan di China, dengan aktor Jackie Chan yang turut berpartisipasi.

Sebelum Kung Fu Panda 3, film Minions juga sempat merajai box office China, dengan mengantongi keuntungan hingga US$50 juta dalam sepekan pertama.

[Gambas:Youtube] (ard/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER