Jakarta, CNN Indonesia -- Ada kalanya seni mewujud abstrak, tak pernah konkrit. Saking abstraknya, sampai-sampai tak mudah dipahami awam, seperti proyek seni garapan seorang pelajar Universitas Oxford, Inggris.
Baru-baru ini, ia menggarap proyek seni dengan cara meminta orang-orang sekitar untuk memukul mukanya. Di antara orang-orang itu, terselip aktor beken yang sempat masuk penjara: Shia LaBeouf.
Kebetulan, pada saat yang sama, Shia juga sedang melancarkan proyek seni yang tak kalah absurd: berdiam diri di dalam lift selama 24 jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar hal itu, para pelajar Oxford rela menunggu berjam-jam di depan lift agar bisa mendapat kesempatan masuk lift bersama Shia.
Di dalam lift, salah satu pelajar—tak lain si pemilik proyek seni absurd—langsung memohon sang bintang film
Transformers untuk memukulnya.
"Saya adalah pelaku seni. Bisakah Anda membantu saya menyelesaikan proyek seni saya dengan cara memukul muka saya?" tanya sang pelajar kepada Shia, dikutip
Fox News.
Shia tentu saja kaget. Pasalnya, ia sendiri sedang menyelesaikan proyek seninya di lift.
"Oh, Anda ingin saya memukul muka Anda? Saya tidak mau memukul muka Anda terlalu kencang!" paparnya kebingungan.
Pelajar itu mengatakan, "Jangan menjadi seperti banci, lakukan saja apa yang saya minta!"
"Saya tidak suka melakukan hal ini, saya pun baru bertemu Anda," jawab Shia tak kalah ketus.
Ketika Shia bersiap memukul sang penggemar, pintu lift tertutup rapat. Namun sepertinya Shia tidak memukul penggemar dengan kepalan tangan, karena suaranya tak terdengar gaduh. Shia hanya menampar si pelajar secara perlahan.
Terlepas dari profesinya sebagai aktor, Shia memang tak asing dengan aksi kekerasan. Apalagi beberapa waktu lalu, ia pernah mendekam dalam penjara.
Mengutip dari E! News, esai Shia yang berjudul
Error Breeds Sense, menyebutkan keseharian di penjara, termasuk penahanan dari insiden Cabaret telah membantu kreativitasnya. Dalam insiden Cabaret itu, ia ditangkap saat dia berbuat rusuh dan menghentikan sebuah pertunjukan panggung.
“Saya sudah ditahan lima kali. Pertama kali, saat saya baru berusia sembilan tahun. Saat itu di Pacoima, California. Saya ditangkap karena mencuri sepasang Nike Cortezes dari toko sekitar dan ditahan selama enam jam,” Shia menulis.
Ke-dua kali, saat Shia berusia 11 tahun, di kota Tujunga, California. Dia ditangkap karena mencuri Gameboy Pokemon dan Kmart. “Saat itu, saya [juga] ditahan selama enam jam,” katanya.
Tapi dua kali penangkapan itu tak membuat Shia langsung menyadari bahwa hidup di penjara itu bukan sesuatu yang baik. Karena beberapa tahun kemudian dia ditangkap lagi untuk kasus yang berbeda.
“Saat itu saya berusia 20 tahun di Van Nuys, California. Saya mencoba menikam tetangga saya dan menghabiskan dua malam di penjara. Saat saya berusia 30 tahun setidaknya saya tahu bahwa berada di penjara itu tidak enak.” kata Shia mengakui. “Itu sangat menyebalkan.”
(fad/vga)