Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah patung raksasa berbentuk kepalan tangan sering menghalangi jalanan di Salisbury Cathedral, Inggris. Seringkali masyarakat yang berlalu lalang terantuk pahatan itu.
Tak ayal, akhirnya patung itu pun dipindahkan.
Pahatan bernama The Kiss itu memang sengaja dipajang di tengah-tengah lajur jalan masyarakat, sehingga mereka dapat berjalan di bawahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya, lubang di bawah pahatan tersebut sudah didesain sedemikian rupa agar pria bertubuh tinggi tetap dapat masuk melewatinya.
Namun, telepon genggam sering mengaburkan konsentrasi masyarakat. Mereka yang berjalan tanpa melihat ke depan akhirnya terantuk patung itu.
Sophie Ryder, pemahat The Kiss mengatakan, ia telah berusaha menciptakan patung yang cukup tinggi. Namun apa daya, masyarakat seringkali tak bisa memalingkan pandangan dari telepon genggamnya.
"Kepala Anda seharusnya tidak akan terantuk, kecuali Anda melihat ke bawah dan bermain telepon genggam," ujarnya kepada Salisbury Journal, dikutip
The Independent.
"Tak ada satu orang pun yang benar-benar terluka. Kami hanya harus memindahkannya, agar di masa depan tak terulang lagi," ia menambahkan.
Ryder menegaskan, ia tak mau meletakkan karyanya di depan publik jika itu dapat menganggu ketenangan masyarakat.
Maka dari itu, dengan berat hati ia memindahkan The Kiss, walau tak jauh dari tempat semula.
Melalui video berdurasi 15 detik, Ryder menunjukkan proses pemindahan pahatan tersebut menggunakan truk besar.
Mendengar hal ini, Cindy Billingsley, seorang pencinta seni pahatan pun mengeluh, "Masyarakat seharusnya melihat seni patung dan pahatan yang indah, daripada terus melihat telepon genggam mereka."
Tapi di sisi lain, Robert Titley selaku penanggung jawab kesenian di Salisbury Cathedral mengutarakan bahwa The Kiss sukar dilihat ketika malam hari datang.
"The Kiss menjadi magnet bagi orang-orang untuk berjalan di bawahnya. Bagaimanapun juga, beberapa orang sukar melihat The Kiss di malam hari, jadi kami sudah memindahkan The Kiss," ucapnya.
(rsa)