Filosofi Kegigihan dari Ketangkasan Shaolin Warriors

Apriliana Lloydta Anuraga | CNN Indonesia
Jumat, 19 Feb 2016 12:57 WIB
Shaolin Warriors, kelompok pertunjukan ala shaolin yang populer dari China sampai Amerika dan Australia, kini mengunjungi Indonesia.
Shaolin Warriors hadir di Jakarta. (CNN Indonesia/Apriliana Lloydta Anuraga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan pementas berbusana jingga membentuk formasi dan beratraksi dengan tongkat-tongkat panjang. Atraksi serupa biasanya hanya bisa dinikmati masyarakat Indonesia lewat layar televisi. Atau, harus bertolak ke China untuk menyaksikan pertunjukan shaolin sungguhan.

Namun kini, para shaolin datang ke Jakarta. Sejak Jumat (19/2) sampai Minggu (21/2), atraksi Shaolin Warriors dapat dinikmati di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta.

Shaolin Warriors merupakan kelompok yang sengaja dibentuk untuk memerankan pertunjukan-pertunjukan ala shaolin yang identik dengan kepala plontos dan busana kuning. Namun mereka tidak bernaung di bawah payung biara shaolin mana pun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok itu dipayungi China Performing Arts Agency (CPAA). Setelah berhasil menghibur di Negeri Tirai Bambu, mereka lanjut menghibur ke Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru. Kini, mereka menyempatkan datang ke Indonesia.

"Kedatangan kami ke Indonesia adalah yang pertama kalinya. Kami melihat fasilitas gedung pertunjukan di sini bagus. Jadi kami memilih pentas di sini,” kata Deng Rong Hui, Manager CPAA, pada Kamis (18/2).

Dalam pentasnya nanti, akan ada sekitar 24 personel Shaolin Warriors yang hadir. Itu termasuk pemain dan kru. Menariknya, akan ada dua pemain anak-anak, masing-masing masih berusia 10 dan 13 tahun.

Mereka akan memeragakan aksi laga didukung 18 senjata tradisional shaolin. Jantung penonton akan dibuat berdegup kencang saat para pemain teatrikal itu bermain-main dengan toya dan pedangnya. Kisah yang dipentaskan, perjalanan anak masuk biara.

Anak itu dikisahkan menjalani pelatihan dari biksu di biara shaolin. Ia belajar mencapai keseimbangan ilmu bela diri dan pertapaan. Seiring berjalannya waktu, anak itu menjadi master shaolin yang hebat. Kenaikan tingkat ilmu digambarkan lewat warna busana yang dipakainya, yang akan  berubah-ubah.

Mulai dari warna abu-abu, jingga, sampai kuning. Penonton juga akan dibawa ke situasi pegunungan China tempat para biksu shaolin biasa berlatih untuk menjadi pejuang terbaik, lewat set pertunjukan.

Beraksi menjadi shaolin bukan sekadar pentas teater. Sebelum tampil, para pemainnya juga harus menjalani pelatihan khusus untuk mendalami jurus-jurus dan teknik beladiri tingkat tinggi. Namun, usaha itu memiliki filosofi khusus soal kegigihan.

“Melalui pertunjukan Shaolin Warriors kami berharap masyarakat dapat merasa terhibur dan bisa membawa pulang nilai keteguhan dan kegigihan yang dimiliki para pejuang Shaolin,” ujar Rina Ciputra Sastrawinata, Presiden Direktur Ciputra Artpreneur. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER