Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi orang lain, Harry Potter mungkin hanya penyihir fiksi hasil imajinasi novelis Inggris, J.K. Rowling. Namun bagi penggemarnya yang tergabung dalam komunitas-komunitas "penyihir" di banyak negara, Harry Potter bagaikan inspirasi yang nyata.
Begitupula bagi komunitas Indo Harry Potter di Indonesia. "Wabah" penyihir Harry Potter itu membentuk komunitas tersendiri di Indonesia sejak 1 Oktober 2001. Indo Harry Potter membantu memenuhi hasrat para pencinta Harry Potter di Indonesia. Itu diakui Ratri dan Samuel, anggotanya.
"Saya sudah menonton dan membaca buku Harry Potter, sejak masih di Sekolah Dasar. Dengan adanya komunitas ini, saya bisa kumpul dan bertemu dengan sesama pencinta Harry Potter," ujar Samuel pada CNNIndonesia.com di Jakarta, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seru banget, kami bisa membahas tentang pasangan favorit kami di film Harry Potter, seperti Ron dan Hermione," ujar Samuel menambahkan.
Komunitas yang memiliki ribuan personel ini mengaku sering mengadakan pertemuan rutin. Misalnya, saat ulang tahun Rowling yang jatuh pada 31 Juli. Tanggal yang sama juga merupakan ulang tahun sang tokoh fiksi, Harry Potter sendiri.
"Di saat itu, kami akan membahas ketujuh buku Harry Potter. Tidak hanya itu, kami juga membahas buku sampingannya, seperti
Fantastic Beasts and Where to Find Them," Samuel menambahkan.
Setiap bulan, mereka juga bertemu untuk sekadar berbincang tentang keluh kesah mereka terkait buku dan film Harry Potter. Pertemuan yang mereka namakan sebagai "Gathering Wizard" itu dilakukan demi mempererat hubungan antar "penyihir."
Semua anggota yang masuk dalam komunitas itu punya cara unik menggambarkan cinta mereka pada Harry Potter. Setiap mengadakan pertemuan, mereka mengenakan jubah hitam, menggenggam tongkat sihir, serta membawa buku sihir.
"Kami beli peralatan itu di internet, semuanya ada dan enggak terlalu mahal kok," ujar Ratri menimpali.
Uniknya, tidak ada ketua maupun tokoh yang ditinggikan dalam Indo Harry Potter. Semua sama, tidak ada yang lebih kuat atau pun lebih lemah.
Baru-baru ini, mereka bertemu di sebuah toko buku di Mal Plaza Senayan untuk merayakan "Harry Potter Book Night," di tanggal yang sama seperti penggemar-penggemar di negara lain. Mereka bernostalgia cerita Harry Potter sekaligus merayakan sebuah buku baru yang kini penuh ilustrasi.
Cerita tentang Harry Potter dan sekolah penyihirnya yang dimulai pada 1997 saat Rowling menerbitkan Harry Potter dan Batu Bertuah itu masih abadi hingga kini. Waktu terus berjalan, buku demi buku dirilis, film demi film digarap sampai episode terakhirnya,
Harry Potter dan Relikui Kematian pada 2011.
Penggemar Harry Potter semakin banyak meski ceritanya telah usai. Namun, Rowling akan menerbitkan kisah baru
Harry Potter and the Cursed Child pada musim panas tahun ini.
(rsa/vga)