Jakarta, CNN Indonesia -- Malang melintang di dunia musik sejak 1969, tentu saja Elton John sudah merasakan asam garam dan memiliki banyak pengalaman sebagai musisi.
Kesungguhan dalam bermusik tak hanya dibuktikan Elton di studio saat rekaman, melainkan juga di atas panggung. Performa
live penting baginya.
Tak heran bila Elton bersikap kritis terhadap artis yang melakukan
lip sync, tak sungguh-sungguh bernyanyi, hanya menggerakkan bibir mengikuti audio.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru-baru ini, sang pelantun lagu
Candle in The Wind melontarkan kritik pedas kepada Janet Jackson yang nekat melakukan
lip sync di konsernya.
John keberatan bila artis hanya menggerakkan bibir tanpa mengeluarkan suara saat manggung, mengikuti nyanyian yang berasal dari rekaman.
Ia makin berang ketika media massa malah menulis ulasan berisi pujian atas aksi penyanyi yang jelas-jelas melakukan
lip sync seperti Janet.
"Itu hanya acara
lip-sync, bukan acara pertunjukan terbaik. Saya lebih baik pergi untuk melihat banci," ujar Elton seperti yang diberitakan NME.
Pada 2004 lalu, Elton juga mengkritik Madona yang melakukan
lip sync. Tak sekadar menuding si artis, Elton juga mempersalahkan si penonton.
Dengan
lebay Elton berpendapat, orang yang rela merogoh kocek 75 poundsterling (Rp 1,4 juta) hanya untuk menonton aksi artis
lip sync layak dihabisi.
"Saya mengatakan apa yang saya rasakan. Mungkin saya berlebihan terhadap Madonna. [Tapi] saya sudah menyatakan [maaf] kepadanya," kata Elton.
Kritik yang dilontarkan Elton bukan semata soal
lip sync. Beberapa waktu lalu, ia juga mengkritik Rolling Stones. Elton menyebut grup band ini "tidak relavan."
"Saya kira, Mick Jagger ingin tetap relavan. Tapi ternyata mereka tidak," ujar Elton kepada stasiun radio Amerika, seperti yang dilaporkan The Mirror.
Menurut Elton, Rolling Stone harus membuat rekaman blues yang baik, seperti dulu. "Saya pikir, Keith [Richards] akan senang melakukan rekaman seperti itu."
(vga/vga)