Jakarta, CNN Indonesia -- Butuh puluhan tahun bagi Leonardo DiCaprio untuk menggenggam Piala Oscar. Sejak muda ia dinominasikan untuk Academy Awards, namun baru di ajang ke-88 yang diselenggarakan di Dolby Theatre Los Angeles, Minggu (28/2) waktu setempat menang.
The Revenant menjadi film yang mengantarkan Leo ke Piala Oscar pertamanya. Tak banyak yang heran. Semua sudah bisa menyangka itu jika melihat akting Leo yang sangat total. Ia diserang beruang, berjuang hidup makan daging mentah, dikejar-kejar Indian.
Leo juga sampai mengalami hipotermia, kondisi yang terjadi saat temperatur tubuh menurun drastis. Ganjarannya layak: Aktor Utama Terbaik Oscar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak tanggung-tanggung, Sang Batman harus menurunkan berat badan sebanyak 27 kilogram untuk bermain dalam film The Machinist (2004). Bale memerankan pengidap insomnia, Trevor Reznik.
Selama empat bulan sebelum syuting, Bale membuat dirinya berberat 54 kilogram. Ia bersikeras mendapatkan peran itu, sampai rela bertahan dengan air, apel, dan satu cangkir kopi per hari. Sayang, ia tak diganjar penghargaan Oscar apa pun.
Setelah film itu, Bale kembali berperan dalam Batman Begins. Ia hanya punya waktu beberapa bulan untuk mencapai berat badan ideal. Bale mengenyangkan diri dengan pizza dan es krim. Ia juga angkat besi sampai berberat 81 kilogram.
Setelah naik turun berat badan yang ekstrem, pada 2010 dalam The Fighter Bale juga pernah menurunkan berat badannya sebanyak 13 kg. Usahanya kali ini tak sia-sia. Ia berhasil menyabet Oscar dengan menjadi petinju yang juga pecandu.
Pada 2013 dalam American Hustle, ia menambah berat badannya sebanyak 19 kg. Film itu pun membuatnya diganjar Aktor Terbaik. Jared Leto kehilangan hampir 18 kilogram berat badannya saat berperan dalam Dallas Buyers Club. Bukan hanya itu, dalam drama biografi keluaran 2013 itu ia juga mengubah penampilan menjadi transgender bernama Rayon yang mengidap HIV.
Untuk menurunkan berat badan yang diperlukan, Leto mengatakan ia hanya perlu berhenti makan. Tapi tak sekadar berhenti makan, aktor yang juga vokalis 30 Seconds to Mars itu juga mencukur semua rambut di tubuhnya, termasuk alis. Bahkan, ia rela mengubah suara agar meyakinkan sebagai wanita.
Leto pun bertahan dalam karakternya selama 25 hari syuting. Perannya sebagai Rayon juga sempat diuji di depan umum. Untunglah, perjuangan Leto membuatnya diganjar dengan penghargaan Aktor Pendukung Terbaik dalam Academy Awards.
"Ada saat Anda membawanya [peran] keluar untuk berjalan-jalan, dengan rambut dicukur, di-wax, dan pakai wig. [Anda] mendapatkan penghakiman kecil, beberapa kekejaman, kecaman kecil. Namun itu adalah hal yang berguna untuk peran tersebut.” Pada 1990 silam, Lewis memenangi penghargaan Aktor Terbaik di Oscar melalui penampilannya dalam film My Left Foot. Dalam film itu, diceritakan Lewis lumpuh otak dan tak pernah turun dari kursi roda.
Penyakit yang ia idap membuatnya tak bisa melakukan berbagai gerakan termasuk belajar, mendengar, melihat, bahkan mengurangi kemampuan berpikirnya dengan sempurna.
Hebohnya, meskipun sudah menuntaskan proses syuting, Lewis tetap urung turun dari kursi roda itu. Saat ditanya alasannya, Lewis hanya berkata santai, "Saya selalu berada dalam diri karakter saya."
Tak hanya itu, untuk mendalami karakter Lewis juga tinggal di sebuah klinik penyakit lumpuh otak selama di Dublin, Irlandia, selama dua bulan. Itu ia lakukan demi mengenal pengidap lumpuh otak lebih jauh agar dapat diaplikasikan ke dalam aktingnya.
"Memang itu terlihat aneh. Tapi ketika Anda sudah menjadi orang lain untuk waktu yang cukup lama, akan terasa aneh jika berhenti menjadi orang itu." Siapa yang tak kenal dengan Forrest Gump alias Tom Hanks? Selain menjadi seseorang yang mengalami kelambatan berpikir, aktor Amerika itu juga pernah melakukan hal gila lain demi mendapatkan Oscar.
Pada 2000 lalu, Hanks mendapatkan peran utama dalam film Cast Away. Film itu bercerita tentang seorang pria yang jatuh dari pesawat ke lautan dan terdampar di sebuah pulau terpencil di antah berantah. Hanks yang memerankan sosok pria itu.
Demi menggambarkan sosok pria paruh baya yang sempurna, Hanks rela menaikkan berat tubuhnya hingga 22 kilogram. Namun saat harus terdampar di sebuah pulau tanpa makanan, ia rela diet selama setahun dan berolahrga enam hari dalam seminggu untuk menurunkan berat badannya 22 kilogram lagi.
Karena penampilannya yang patut diacungi jempol itu, ia mendapatkan Piala Oscar ke-tiganya di dekade yang sama. Tapi Hanks juga harus mendekam di rumah sakit selama tiga minggu karena infeksi. Sisi riang dan gembira aktor Australia Heath Ledger seakan hilang ketika dirinya memerankan sosok Joker, pria antagonis yang melukis mukanya seperti badut dalam film Batman: The Dark Knight pada 2008.
Demi menghayati perannya sebagai seorang psikopat, Heath dikabarkan sampai tak mau keluar dari apartemennya selama satu bulan, untuk mendapatkan "ilham" terkait sosok Joker.
"Heath memang seperti itu. Ia akan membenamkan dirinya dalam karakter yang ia mainkan. Saya pikir ini [Joker] hal baru baginya," ujar sang ayah, Kim Ledger.
"Saya duduk dalam sebuah hotel di London selama satu bulan dan saya mengunci kamar itu dan membuat sebuah jurnal serta bereksperimen dengan suara," ujar Heath menerangkan aksinya.
Namun malang, beberapa bulan sebelum Batman: The Dark Knight dirilis, Heath ditemukan tewas di apartemennya. Pihak keamanan menemukan sebuah jurnal berisikan tulisan tangan, foto-foto, kartu, serta gambar badut yang dimiliki Heath.