Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak musisi berkarya, namun hanya segelintir saja yang mampu mempertahankan karya berkualitas dalam kurun waktu lama, sehingga layak disebut sang legenda.
Menurut Aria Baron, mantan personel GIGI yang kini bertindak sebagai manajer, eksistensi musisi atau grup band bisa dipertahankan selama masing-masing menjaga konsistensi.
GIGI sendiri, dikatakan Baron, berkomitmen membekali diri dengan profesionalitas dan mental kuat. Karena itu, mereka mampu menjaga eksistensi dan kekompakan sampai sekarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dibentuk pada 1994, grup band ini sempat bolak-balik "tanggal gigi" alias ditinggal personel. Kini, digawangi Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan, Gusti Hendy.
Lagu-lagunya yang terkenal, antara lain
Andai, 11 Januari, Nakal. Dua tahun lalu, GIGI merilis album musik
Live at Abbey, bertepatan dengan ulang tahun grup band ke-20.
"Mental musisi di Indonesia itu harus sangat dijaga, apalagi profesionalitas mereka di industri musik ini," papar Baron kepada awak media massa di Jakarta Pusat, pada Selasa (15/3).
"Ketika para musisi itu sedang berjaya dan naik daun, tak ada yang mengingatkan mereka bahwa momentum itu harus dibina, agar tidak pudar," ia menambahkan.
Dalam pandangan Baron, Armand dkk adalah musisi yang profesional, walau sudah lebih dari dua dekade berkarya, semangat mereka untuk berkarya tidak pernah pudar.
"Saya melihat bahwa GIGI itu sangat profesional, jadi nggak pusing
ngurus-nya, tidak peduli berapa umur mereka, mereka selalu semangat bermusik dan berkarya!" kata Baron.
GIGI tak melulu bergantung dengan label rekamannya. Hal itu, menurut Baron, dianggap penting karena bisa meningkatkan kemandirian di dalam diri personel sekaligus mempertahankan nama mereka di persaingan industri musik yang ketat.
"Kami jaga momentumnya, kami
ikutin teknologi, kami enggak boleh berharap terus sama label, harus mandiri. Di dunia ini ada dua hal pasti: kematian dan perubahan, dan GIGI ini mau berubah."
Hendy, selaku personel paling muda, mengucapkan rasa syukurnya, GIGI masih bisa terus berkomunikasi dengan baik.
"Saya terharu, kita masih punya semangat untuk terus berlatih, masih
ngobrol dan masih
nyambung," paparnya.
Walau demikian, Thomas menuturkan, tentu saja ada pertengkaran di dalam GIGI ketika membicarakan tentang masalah kecil, seperti pemilihan lagu untuk konser.
Tapi semua itu dianggap hal lumrah, yang terpenting bagi mereka adalah terus berkarya dan tidak pernah memadamkan kobaran api semangat.
"Hanya karya yang bisa bisa menghidupi kita di sini."
[Gambas:Youtube] (vga/vga)