Harapan Besar Musisi Indonesia Terhadap Layanan Spotify

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 31 Mar 2016 14:10 WIB
Selama ini peredaran musik bajakan mendera industri musik lokal. Hal ini terjadi karena ketiadaan layanan musik resmi yang bisa diakses masyarakat Indonesia.
Selama ini peredaran musik bajakan mendera industri musik lokal. Hal ini terjadi karena ketiadaan layanan musik resmi yang bisa diakses masyarakat Indonesia. (CNN Indonesia/Susetyo Dwi Prihadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Layanan musik streaming Spotify resmi masuk Indonesia sejak Rabu (30/3). Sejumlah musisi lokal pun menyambut baik kehadiran layanan asal Swedia ini.

Gitaris band Samsons, Irfan Aulia, kehadiran Spotify semakin mendorong masyarakat Tanah Air untuk membiasakan diri mendengarkan musik dari sumber yang legal.

Selama ini, peredaran musik bajakan memang menjadi salah satu alasan tersanderanya perkembangan industri musik lokal. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hadirnya layanan semacam Spotify semakin memperbanyak pilihan agar masyarakat semakin tahu mana cara yang tepat untuk menikmati musik yang tidak melanggar hukum," ucap Irfan di sela acara peluncuran Spotify di Potato Head Garage, Jakarta.

Selain itu, Irfan mengaku sangat menyukai kurasi musik dan daftar lagu di dalam Spotify yang sangat beragam, serta fitur anyar seperti running yang bisa disesuaikan dengan suasana hati si pengguna terhadap ketukan alunan musik.

Penyanyi Tulus yang memeriahkan panggung peluncuran Spotify pun mengaku mengapresiasi kehadiran layanan streaming musik berbayar ini.

"Saya sudah tahu lama tentang Spotify, tapi kan memang susah diaksesnya karena belum ada di sini. Spotify bisa jadi wadah musisi Indonesia untuk promosi lintas negara," ucap Tulus.

Sama halnya dengan penyanyi bersuara berat Teza Sumendra yang menganggap Spotify bisa memperkenalkan musik lokal ke negara lain.

"Saya sudah pakai Spotify dari dua tahun lalu saat menetap di Belanda, jadi pakai VPN sana. Sekarang hadir di sini, ya senang banget. Basis aplikasi ini sudah mendunia, jadi semoga musik kita bisa dikenal di berbagai negara," kata Teza saat ditemui di tempat yang sama.

Teza turut memuji tampilan antarmuka aplikasi Spotify yang menurutnya interaktif dan mudah dioperasikan.

Ada pula vokalis band The Dance Company, Pongki Barata yang secara singkat mengungkapkan harapannya terhadap ekspansi Spotify ke Indonesia.

"Yang penting bisa menghasilkan uang, itu saja," katanya sambil tersenyum.

Spotify hadir di Indonesia dengan biaya berlangganan premium Rp49.990 per bulan. Pembayaran Spotify pun beragam, dari kartu kredit, internet banking, Doku Wallet, Alfamart, Lawson, hingga toko Dan+Dan.

Layanan asal Swedia ini bisa diakses dari perangkat desktop serta aplikasi mobile bisa langsung diunduh secara gratis dari platform Google PlayStore dan Apple App Store.

(ard/ard)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER