Jakarta, CNN Indonesia -- Acara tahunan yang memadukan yoga, musik, dansa dan seni, Bali Spirit Festival, kembali digelar di Ubud. Seremoni pembukaannya, pada Jumat malam (1/4), dimeriahkan oleh aksi musisi lokal I Wayang Balawan.
Sang pemilik jemari ajaib yang piawai bermain
tapping memulai aksinya dengan lagu
Kle Nyak Cak Nok, membuat para penonton yang menjejali
venue di selasar Agung Rai Museum of Art (Arma) tersulut gairah.
Para penonton, dari anak-anak sampai dewasa, asyik bergoyang sepanjang Balawan beraksi, terutama saat membawakan lagu-lagu
Down Under, Get Lucky, Volare, Can’t Take My Eyes of You, I Will Survive, dan
Happy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lagu yang disebut terakhir ini dipopulerkan Pharrell Williams sebagai
soundtrack film
Despicable Me 2. Selain meraih Grammy Award kategori Best Pop Solo Performance, juga Academy Award kategori Best Original Song.
Jadi daya tarik tersendiri menyimak lagu ini dibawakan dengan ramuan
fusion instrumen musik modern dan tradisional Bali, termasuk gamelan. Tak kalah menarik, kelihaian Balawan mengolah vokal mengikuti melodi.
Saat ditemui CNN Indonesia.com usai berkonser, Balawan mengaku sengaja tampil tak terlalu
nge-jazz agar lebih mudah dipahami banyak orang. “Meminimalisir anggapan orang bahwa saya gitaris jazz,” katanya.
Soal pemilihan lagu, Balawan pun sengaja menggabungkan lagu
hits lama dan baru. Terlepas dari hal tersebut, yang terpenting, menurut Balawan, “aransemennya tidak meninggalkan khazanah budaya Indonesia.”
Apa pun lagu yang dibawakan, asal Amerika atau Spanyol, Balawan memastikan nuansa Bali tetap ada. Karena itulah yang membedakan konser di Bali dengan di negara lain. Ia juga menegaskan fokusnya.
“Fokus saya membuat orang
happy dan suasana
fun, agar setiap orang
having good time di Bali Spirit Festival.” Balawan sendiri mengaku sangat senang tampil di acara ini. Apalagi pamor acara seru ini sudah mendunia.
Setelah Balawan menutup aksinya dengan lagu
Happy, berikutnya tampil musisi mancanegara, antara lain Hands Percussion, Kayah and Transoriental Orchestra, juga African Dance Party bertandem dengan seniman tari Olivier Tarpaga.
Senada dengan Balawan, Olivier juga menyatakan aksinya disajikan untuk membuat banyak orang merasa bahagia lahir batin. Pengajar tari di Philadelphia, AS, ini mengakui gerakan tarinya “panas” tapi masih bisa diikuti.
“Tarian Afrika ini menyenangkan, membuka pikiran orang. Pokoknya, membuat orang tersenyum, bersenang-senang dan berkeringat,” kata Olivier kepada CNN Indonesia.com, sebelum tampil di panggung Bali Spirit Festival.
Dengan mimik serius, Olivier menyatakan, “Bila hati merasa senang, maka secara keseluruhan hidup akan menjadi lebik baik. Tari Afrika ini melatih mental dan fisik. Membuat tubuh kuat dan pikiran lebih terbuka.
Robert Weber yang bertidak sebagai
musical visionary dan
music director menyatakan, aksi musikal yang dihadirkan di panggung Bali Spirit Festival memang "menularkan energi positif dan memberikan inspirasi.
Besok Sabtu (2/4), giliran Samuel J, Lulacruza dan Opiuo Band memeriahkan panggung Bali Spirit Festival. Lalu, pada Minggu (3/4), bakal tampil Barasuara, Deya Dova, juga Nahko & Medicine for People.
“Kami menggelar acara ini bukan demi popularitas, tapi kualitas,” kata Robert. “Kami ingin acara ini lebih baik dari tahun-tahun lalu, juga lebih bermakna dan menyenangkan. Kami ingin orang-orang menemukan keindahan.”
(vga/vga)