Jakarta, CNN Indonesia -- Pada 2011, ranah musik independen Indonesia dimeriahkan kehadiran Stars and Rabbit. Di awal kariernya, duo folk asal Yogyakarta ini telah meluncurkan sebuah lagu berjudul
Like it Here.Sejak saat itulah Stars and Rabbit aktif berkarya, hingga pada 2013 mereka menelurkan sebuah mini album musik bertajuk
Live at Deus berisi lima lagu.
[Gambas:Video CNN]
Tak berhenti sampai di situ, pada Mei 2015 lalu, duo yang digawangi Elda Suryani (vokal) dan Adi Widodo (gitar), ini merilis album digital penuh perdananya bertajuk
Constellation serta merilis fisiknya berbentuk CD pada Juni 2015.
Album ini membawa mereka pada tur promosi di beberapa kota di Indonesia dan Asia seperti, Malang, Bali, Shenzen, Hongkong, Guangzhou, Manila, dan Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan tur tersebut berlangsung dari 23 Mei hingga 14 Juni 2015, dan meninggalkan kesan yang berarti bagi Stars and Rabbit dan penggemarnya.
Hingga akhirnya mereka memutuskan membuat sebuah video dokumenter pendek berjudul
It Takes Two yang menceritakan perjalanan tur konser Stars and Rabbit.
“Melalui dokumenter pendek ini, kami ingin berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan telah mendukung Stars and Rabbit sehingga tur konser ini dapat terlaksana dengan lancar,” kata Adi pada siaran pers yang tertera pada situs web
starsandrabbit.com.The House yang dipilih sebagai
single pertama dari album
Constellation, hadir dalam bentuk musik video pada 2 Desember 2015 lalu.
Video yang disutradarai oleh Bona Palma bercerita tentang lingkaran kehidupan yang beralur mundur, jiwa yang terperangkap di dalam kehidupan dan menemukan kebebasan dalam kematian.
“Ide dasarnya ketika kita sudah tidak nyaman lagi dalam sebuah tempat (yang kita sebut rumah), kemudian Bona mengembangkannya menjadi lebih dalam lagi dan mengutarakan ide yang cukup absurd bagi kami berdua, tapi masih relevan dengan lagu ini,” ungkap Elda.
Single ini pun membawa Stars and Rabbit memasuki kancah internasional.
Pada Juli 2015 lalu mereka diminta oleh rumah produksi film yang berbasis di London, Lowkey Films, untuk menjadikan lagu
The House sebagai soundtrack film
Wander.Film ini masih diputar dalam berbagai festival film internasional dan akan rilis ke khalayak ramai pada pertengahan 2016.
Pada Januari lalu, Stars and Rabbit telah menggelar konser
Grow di Yogyakarta. Bagi mereka konser tersebut merupakan sebuah pencapaian setelah melewati banyak hal bersama selama hampir lima tahun.
“Kami putuskan untuk diselenggarakan di Yogyakarta karena kami merasa berhutang banyak dengan kota ini. Khususnya saat fase terbentuknya musik Stars and Rabbit,” ungkap Elda melalui siaran pers pada situs mereka.
Setelah sukses dengan konsernya, Stars and Rabbit merilis album live berjudul
Live at Societet Militair pada 15 April 2016 dalam format digital dan kaset.
Ditemani oleh tiga musisi tambahan—pemain bass Alam Segara, penabuh drum Andi Irfanto, dan pemain keyboard Vicky Unggul—malam itu, Stars and Rabbit membawakan total 14 lagu yang diambil dari album
Constellation beserta beberapa materi baru dan
cover version, namun hanya delapan lagu saja yang masuk dalam album
live tersebut.
“Konser
Grow di Yogyakarta merupakan momen spesial bagi Stars and Rabbit, oleh karena itu kami ingin membagikan suasana konser tersebut khususnya bagi yang tidak sempat hadir atau tidak kebagian tiket pada malam itu. Semoga cuplikan konser ini bisa mengobati sekaligus menjadi titik baru bagi Stars and Rabbit untuk lebih baik lagi dimasa mendatang,” tutup Adi.
Stars and Rabbit akan bertandang ke kantor CNN Indonesia.com dalam acara Music at Newsroom. Saksikan penampilan mereka pada Rabu (27/4) pukul 14.00-15.00 WIB hanya di
www.cnnindonesia.com!
(ard/ard)