Jakarta, CNN Indonesia -- Waktu menunjukkan pukul empat dini hari ketika Suffocation mengunggah foto kaos bertuliskan nama grup band mereka via akun
Facebook, pada Senin (18/4). Artinya, hanya berselang dua jam usai memungkas konser metal Hammersonic di Ancol, Jakarta.
“
Indonesian shirt designed by eka pzycho!! Siiiiiiccckkkkkkkkk. And the Hobbs shirt. Hahaha,” Suffocation menuliskan keterangan foto tersebut. Kaus yang dijual di
venue itu memang dibuat oleh Eka Pzycho, desainer yang berdomisili di Denpasar, Bali.
Eka sendiri juga mengunggah desain grafis kaus tersebut via akun
Facebook, pada hari ke-dua Hammersonic, Minggu (17/4). Desainer grafis dan ilustrator lepas ini menyertakan keterangan foto dengan judul “
Artwork for Suffocation. Hammersonic 2016.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Yaa.... satu kbanggaan saat dihubungi salah satu personel band untuk mmbuat sbuah
artwork. Di sini saya nyoba untuk memberi konsep dan tema yg unik … memadukan budaya yg mengambil dari salah satu wujud Leak Bali sbagai objek,” tulis Eka.
Lebih jauh, ia menjelaskan soal grafis Tugu Monas sebagai salah satu ikon kota Jakarta, serta palu menyilang sebagai ikon Hammersonic.” Untuk pemilihan warna juga simpel, menonjolkan Merah dan Putih untuk melambangkan warna bendera negara kita.”
 Asking Alexandria layak dinobatkan sebagai rajanya Hammersonic 2016, penampilannya yang liar membuat penonton juga liar. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Sang Pemungkas Hammersonic
Tidak ada keterangan adakah personel Suffocation memborong kaus buatan Eka tersebut atau sekadar mengunggah fotonya. Namun yang pasti, grup band death metal asal Long Island, New York, AS, ini memanaskan suasana konser metal terbesar di Asia Tenggara.
Aksi Suffocation di panggung Hammersonic tahun ini dibuka dengan gebukan drum Kevin Talley. Distorsi gitar yang dipetik Terrance Hobbs dan Guy Marchais langsung menyambar dentuman bass yang dibetot Derek Boyer.
Para penonton yang semula duduk berpencar seketika bergerak merapat ke bibir panggung. Beberapa pria yang sebelumnya tergeletak di rerumputan pun bangun dari tidurnya. Maklum, sudah pukul satu pagi. Namun tak ada waktu untuk mengantuk.
Suffocation sudah di depan mata. Saatnya untuk “berpesta.” Kevin dkk langsung mengentak panggung dengan irama bernada cepat dan membahana. Seolah mereka tak memberi kesempatan penonton untuk menikmati musiknya.
Sungguh disayangkan, sang vokalis, Frank Mullen, tak ikut beraksi malam itu. Untuk sementara posisinya digantikan oleh Bill Robinson. Ketidakhadiran Mullen tak menyurutkan semangat penonton untuk moshing dan membentuk
moshpit.
 Leave Eyes Band dengan vocalis wanita nya menggebrak suasana dengan aliran musik Symphonic Metal. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
"Halo, Jakarta, kalian sangat edan," teriak Robinson menyapa penggemar yang menanti sejak siang.
Panggung utama di lapangan terbuka Ocean Ecopark Ancol jadi pusat perhatian. Tak kurang dari satu jam, grup band yang dibentuk pada 1988 itu menutup rangkaian konser Hammersonic tahun ini.
Kala itu, Suffocation membawakan sejumlah lagi dari album pertama
Effigy of the Forgotton (1991) hingga album terakhirnya
Blood Oath (2009).
Di tengah pertunjukan, gitar yang dimainkan Terrance Hobbs tak berbunyi. Seakan tak peduli, jari gitaris utama itu tetap menari di atas senar gitar hitamnya.
Suffocation dianggap ikut melahirkan genre musik metal di Amerika. Band ini dipengaruhi oleh genre musik yang dibawakan Napalm Death dan Sepultura.
Sebelumnya sejumlah band asal luar negeri juga tampil, beberapa di antaranya Angra, Asking Alexandria, Gorgoroth, dan Walls of Jericho. Sejumlah grup band lokal juga ikut mengguncang sejak sore, seperti Burger Kill.
Eko Darsono, penonton asal Solo, Jawa Tengah, mengaku hampir tiap tahun datang ke Hammersonic. Dia menilai ada yang berbeda dengan konser tahun sebelumnya. Menurutnya, grup band yang tampil saat ini lebih variatif genre musiknya.
 Pergelaran musik cadas terbesar se-Asia Tenggara, Magnitude Hammersonic 2016, bertempat di Ecovention Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Minggu 17 April 2016. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
"Tahun kemarin banyak speed metal, kalau sekarang ada power-nya juga," kata Eko, pria berusia 50 tahun itu.
Sementara Cindy Harnet, perempuan 20 tahun asal Jakarta sengaja datang untuk menonton penampilan Gorgoroth. Sejak kecil dia mengaku telah mendengar musik beraliran cadas.
"Musik metal itu energinya banyak, aku suka aja dari kecil dengerin beginian," kata Cindy.
Penghargaan Musik MetalBanyak penonton menyambut penganugerahan Hammersonic Metal Award. Penghargaan tersebut diberikan pada hari pertama festival, pada Sabtu (16/4). Mayoritas penggemar metal yang disebut metalhead menilai penghargaan itu memang layak diberikan kepada para musisi metal Indonesia.
Deady Sukma, personel The Holiday Circus, berpendapat pemberian penghargaan tersebut sebagai cara untuk memacu produktivitas para musisi metal. Dia menilai selama ini musisi metak kurang dihargai di negerinya sendiri.
"Itu buat jadi barometer musik metal Indonesia, jadi makin berlomba untuk lebih baik," ujarnya.
 Puluhan lineup baik lokal maupun mancanegara sukses membuat acara ini semakin liar, menikmati penampilan band-band seperti Walls of Jericho, Leave Eyes, Drowing poll, Angra, Asking Alexandria, sampai Suffocation. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Sebelumnya, Aldila Karina, mewakili promotor Revision Live Entertainment mengatakan penganugerahan Hammersonic Metal Award sebagai penyulut kreativitas para musisi. Sebab menurutnya, Indonesia memiliki komunitas musik metal terbesar se Asia Tenggara.
Penghargaan ini terbagi dalam sepuluh kategori: Dangerous New Band, Breakthrough, Best Live Band, Soul of Steel Awards, Album of the Year, Lifetime Achievement Award, Most Dedicated Person, Metal Icon Award, The Hammersonic Award dan Inspirational.
(vga/vga)