Jakarta, CNN Indonesia -- Penyanyi Bryan Adams membatalkan penampilannya di Mississippi, AS. Alasannya, seperti diberitakan Reuters, untuk memprotes aturan baru di daerah itu yang memperbolehkan orang-orang yang keberatan secara agama untuk menolak melayani pasangan sesama jenis.
Adams seharusnya tampil pada Kamis mendatang (14/4) di Mississippi Coast Coliseum di Biloxi. "Saya tidak bisa tampil secara nurani di sini ketika beberapa orang dimentahkan hak-hak sipilnya karena orientasi seksual," kata Adams.
Ia melanjutkan lewat situs web resminya, "Semoga Mississippi memperbolehkan mendapat hak atas dirinya sendiri dan saya bisa kembali dan tampil untuk penggemar."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembatalan itu cukup membuat heboh, lantaran konser yang dibatalkan merupakan yang ke-dua terbesar di bagian selatan Amerika Serikat yang pelaksanaannya terganjal diskriminasi.
Sebelumnya, pada Jumat (8/4), bintang rock Bruce Springsteen juga membatalkan penampilannya di konser di North Carolina. Itu demi menunjukkan ketidakberpihakannya pada aturan baru yang tidak memperbolehka transgender memilih kamar mandi dengan identitasnya.
Beruntunnya pembatalan demi pembatalan konser, berhubungan dengan semakin ketatnya aturan di Amerika Serikat terhadap lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Beberapa berpendapat, publik harus menyelamatkan perempuan dan anak-anak bahkan dari toilet sekali pun.
Bagi mereka, itu juga perlindungan terhadap kebebasan beragama, setelah tahun lalu pengadilan tinggi AS telah melegalkan pernikahan sesama jenis.
Aturan yang diberlakukan di Mississippi baru dimulai pekan lalu. Aturan itu memperbolehkan orang-orang yang keberatan secara agama untuk menolak pelayanan pernikahan kepada pasangan sesama jenis, atau bahkan memberi izin pada pegawai di kantornya sendiri.
Sekitar 95 penulis di Mississippi, termasuk novelis yang karyanya mendunia John Grisham, menandatangani surat pada Senin (11/4) yang meminta agar aturan itu dicabut sebelum timbul dampaknya.
"Selalu ada orang-orang yang melawan ketidakadilan," demikian tertulis di surat itu. Pernyataan itu berlanjut, "Itulah veri Mississippi yang kami percaya, dan itulah Mississippi yang tidak akan berhenti kami perjuangkan."
(rsa)