Kala Kinoi Jatuh Cinta pada Kartini

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Kamis, 21 Apr 2016 17:29 WIB
Pengalaman menggarap Surat Cinta untuk Kartini membuat sutradara Azhar Kinoi Lubis jatuh cinta pada sang pahlawan nasional.
Tempat tidur (tempat Kartini dipingit) yang terletak di lingkungan pendopo rumah dinas kabupaten Jepara, Jawa Tengah, ditengok oleh Bupati Jepara Ahmad Marzuqi (21/4). (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/pd/16)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada kalanya suatu karya membuat seseorang jatuh hati. Hal ini pula lah yang dialami sutradara Azhar Kinoi Lubis kala menggarap film Surat Cinta untuk Kartini, yang ditayangkan di bioskop, pada hari ini (21/4).

Selama enam bulan, Kinoi melakukan riset di Jepara, kota asal sang pahlawan nasional di Jawa Tengah. Ia membaca surat-surat untuk Kartini dan mendatangi ahli sejarah untuk mengenal perempuan njawani itu.

"Setelah baca semua surat Kartini yang asli, saya jelajah Jepara. Saya datang ke Pantai Bandengan [rumah bupati Jepara], cari tahu gimana Kartini dipingit," kata Kinoi kepada CNNIndonesia.com, baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun menambahkan, "Saya mencoba membayangkan dan merasakan kehidupan seorang Kartini." Nasib pilu Kartini dinikahi oleh pria beristri banyak, diakui Kinoi, sempat membuatnya "gila" kala membayangkannya.

"Ketika saya menuangkan rasa itu ke dalam film, saya jatuh cinta dengan Kartini. Tetapi saya laki-laki dan tidak mau feminin. Saya coba menyikapi rasa jatuh cinta itu dengan lebih menghargai perempuan," ia menegaskan.

Lulusan Institut Kesenian Jakarta ini juga menjelaskan bahwa Kartini memiliki sifat baik yang membuatnya dicintai banyak orang. Seperti independen, kuat, rendah hati dan berfikir dari sudut pandang yang berbeda.

Bagi Kinoi, Kartini bisa menjadi sosok yang intelek walau pun pada masa itu belum banyak akses menempuh pendidikan. Semakin dalam mengenal sosok Kartini, Kinoi merasa semakin tertantang menggarap filmnya.

Namun di sisi lain, ia menyadari, anak muda zaman sekarang bosan menonton film berbau sejarah. Hal itu membuat ia mencoba cara lain untuk menyampaikan sosok Kartini yang hidup pada era 1879-1904.

"Jadi saya buat film sejarah dengan ambil sudut pandang orang sekitar supaya enggak membosankan. Dengan itu, harapan saya, orang-orang akan lebih ingin untuk mengetahui sejarah," kata kreator film pendek.

Kinoi menambahkan bahwa cita-cita Kartini saat ini sudah terwujud secara fisik. Tanpa menyebutkan secara spesifik nama tokoh, Kino menilai, sudah banyak wanita yang menjadi pemimpin dan meniti karier.

Tetapi, menurutnya, wujud fisik itu juga harus dilandasi rasa dari hati agar dapat berjalan dengan baik. "Percuma kalau orang baik secara fisik tetapi hati tidak ada baiknya. Nantinya hanya akan menjadi bentuk fisik tetapi kosong."

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER