Momen di Lokasi Syuting Film Setelah 'Cut!'

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Kamis, 31 Mar 2016 08:20 WIB
Selepas syuting, suasana di lokasi memang berubah. Ada kalanya kru dan pemain film saling sapa, namun lebih sering tak berbaur.
Ilustrasi akting (Thinkstock/Lofilolo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat sutradara berkata, "Action!" segenap orang di lokasi syuting segera memainkan peranannya masing-masing. Aktor menjelmakan diri sesuai karakter yang dimainkan, dan kru pun mengerjakan tugas, dari menata lampu sampai busana.

Begitu sutradara berseru, "Cut!" sontak suasana berubah. Lampu, kamera dan seabrek peralatan listrik dimatikan. Aktor kembali menjadi dirinya sendiri. Sementara kru mungkin masih sibuk membereskan ini itu, atau menyiapkan sesi syuting berikutnya.

Selepas syuting, suasana di lokasi memang berubah. Segenap kru, sineas dan pemain film yang semula kompak bekerja sama menggarap film, lantas bercengkerama sendiri-sendiri. Ada kalanya saling sapa, namun lebih sering tak saling berbaur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sineas lokal Tino Saroenggallo pernah merasakan manis dan pahitnya proses syuting Eat Pray Love, film produksi Hollywood yang dibintangi Julia Roberts, Javier Bardem, James Franco dan Christine Hakim. Syutingnya sendiri antara lain berlokasi di Bali.

Ketika ditemui CNN Indonesia.com di bilangan Jeruk Purut, Jakarta, pada Senin (28/3), Tino yang menjadi production manager film tersebut membeberkan beberapa pengalaman yang ia rasakan terkait perlakuan aktor dan aktris selama berada di lokasi syuting.

"Mereka [aktor, aktris, sutradara] menyapa kalau ada urusan saja, mereka semua kan fokus di lapangan, semuanya fokus terhadap pekerjaan masing-masing," Tino menegaskan. "Semua langsung menuju ke posisi kerja mereka masing-masing."

Saat melakoni proses syuting film Eat Pray Love di Pantai Padang Padang, Tino mendapatkan beberapa pengalaman unik, dari bertemu dengan sang sutradara, Ryan Murphy, hingga sang aktris pemeran utama, Julia, si Pretty Woman.

"Kalau memang papasan sama sutradaranya tapi enggak ada urusan, mereka enggak akan nyapa. Orang lalu lalang, saling melihat satu sama lain, tapi terkadang tidak menegur," ujar sang asisten sutradara film Opera Jawa (2006).

"Saat berdiri di sebuah batu di Pantai Padang Padang, saya lihat ada Julia Roberts, tapi di sana tugas saya hanya mengawasi sekeliling saja. Itu pekerjaan saya. Tapi saya dipindahin secara paksa oleh penjaganya Julia Roberts," ia menceritakan.

Tapi tidak demikian halnya perlakuan aktor dan aktris lokal terhadap para kru film. Tino menceritakan, budaya ramah yang sudah mengakar pada diri bangsa Indonesia membuat para selebriti ada kalanya sudi bercengkerama dengan kru film di lokasi syuting.

Namun bukan berarti mereka bebas berbincang, hanya sebatas bertegur sapa, namun tidak memperpanjang pembicaraan.

"Kalau di Indonesia, karena kita sesama orang Indonesia, dan sineas juga sering ketemu kan. Para sineas pasti menegur kru film, tapi enggak akan lama ngobrolnya, cuma sekadar menyapa saja," katanya.

Pernyataan Tino dapat dikuatkan oleh cerita Iko Uwais, Yayan Ruhian, dan Cecep Arif Rahman, tiga aktor Tanah Air yang pernah meramaikan sekuel film Star Wars, yakni The Force Awakens bersama sutradara J.J. Abrams.

Selama masa syuting film tersebut di luar negeri bersama Abrams, Iko yang berdarah Betawi serta Cecep dan Yayan yang berdarah Sunda tetap menunjukkan keramahan khas Indonesia.

"Kebiasaan yang kami bawa dari Indonesia ketika syuting Star Wars adalah keakraban dan keramahan orang Indonesia. Melihat itu, kru syuting Star Wars kaget!" ujar Yayan kepada awak pers di Jakarta, pada Selasa (15/12).

"Setiap bertemu dengan orang baru, kami tidak membeda-bedakan mereka, terserah mereka mau melihat kita seperti apa. Kami melihat mereka seperti sahabat dan teman kami," tutur Yayan dengan nada riang.

Diakui Iko, Cecep maupun Yayan, pengalaman pertama syuting di luar negeri pun dihadang kendala dan kesulitan, mengingat mereka sama sekali belum mengenal segenap tim dan kru Star Wars.

Untungnya, kru Star Wars dengan senang hati menolong ketiga aktor Indonesia ini saat mereka menemukan kesulitan dalam melakoni syuting adegan-adegan tertentu.

"Kita kalau ketemu sama kru Star Wars ketika lagi syuting, pasti kita selalu disapa sama mereka, mereka jadi terbawa kebiasaan ramah orang Indonesia dan akan terbawa suasana."

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER