Jakarta, CNN Indonesia -- Sherry Staat hanya bisa duduk termenung di atas rumput di luar Paisley Park. Air matanya terlihat membasahi pipi merahnya usai mengetahui kematian Prince yang berpulang di usia 57 tahun pada Kamis pagi (21/4) waktu Amerika Serikat.
Staat tentu saja merasa kehilangan. Warga Eden Prairie, Minnesota, itu mengaku mengetahui kematian Prince dari cucunya yang mengirimkan pesan pendek dari sekolah. “Aku selalu mengunjungi Paisley Park setiap hari,” kata Staat.
Paisley Park adalah tempat favorit bagi penggemar Prince. Di tempat ini, musisi yang mempunyai nama asli Prince Rogers Nelson itu merekam semua album yang berjumlah puluhan. Di tempat itu pula penyanyi bertubuh "tipis" itu menghembuskan napas terakhirnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Staat tak sendiri meratapi kepergian Prince. Presiden Barack Obama juga mengaku kehilangan. “Hari ini kita kehilangan seorang ikon kreatif,” kata orang nomor satu Negeri Paman Sam itu.
Menurutnya hanya sedikit artis yang bisa memberi pengaruh suara dan lintasan musik populer secara nyata. “Dia [Prince] adalah seorang ahli pemain alat musik, seorang pemimpin band brilian dan seorang penampil yang menggemparkan.”
Rocker gaek Mick Jagger tak kalah sedih. Si dower mengaku kehilangan seorang seniman besar. “Prince adalah seorang seniman revolusioner, seorang musisi hebat,” cuit Jagger di akun Twitter miliknya @MickJagger.
Yvette Noel-Schure, humas Prince, mengatakan hingga kini belum diketahui penyebab kematian kliennya. Pekan lalu, almarhum, kata dia, memang sempat mengalami flu berat. Tak ingin terlihat limbung, penyanyi yang dalam lima dekade terus menghasilkan musik itu bergoyang di lantai dansa di Paisley Park, pada Sabtu lalu (16/4). Ia ingin penggemar melihatnya dalam keadaan baik-baik saja.
Musik tak bisa dilepaskan dalam hidup Prince. Ia sempat ragu ketika pertama kali memutuskan berkarier di dunia tarik suara. Satu-satunya kekhawatirannya adalah kebebasan untuk memproduksi. “Kebebasan untuk mengatakan semua yang ingin aku katakan,” kata dia.
Toh, renjana Prince dalam bermusik menembus batas. Musisi di semua
genre musik mengakui sentuhannya. Itu termasuk Madonna, Beyonce, Stevie Nicks hingga Foo Fighters. Bahkan grup rap Public Enemy hingga kelompok hip hop The Roots mengagumi talenta Prince.
Beberapa lagu ciptaan Prince memang fenomenal. Ada 10 hits di antaranya
Little Red Corvette, When Doves Cry, Let’s Go Crazy, Kiss, dan lagu sentimental T
he Most Beatufil Girl in the World. Pujian khalayak juga diberikan bagi album ciptaannya, seperti
Dirty Mind, 1999, dan
Sign O’ the Times.Penyanyi perempuan berkepala plontos Sinead O’Connor layak mengucap terima kasih pada Prince. Lagunya
Nothing Compares 2 U pernah merajai tangga lagu Billboard, tangga lagu atau album populer di Amerika Serikat dan album garapan Prince,
Purple Rain, membuatnya meraih penghargaan Academy Award dan album musiknya berhasil terjual 13 juta kopi khusus di Negeri Paman Sam.
Prince merekam semua karya musiknya sendiri. Ia juga yang memasukkan bunyi-bunyian instrumen dan menyanyikan lagu secara solo. Banyak albumnya mempunyai kredit “diproduksi, aransemen, disusun, dan dilakukan oleh Prince.” Penampilan musisi kelahiran 7 Juni 1958 di panggung terkenal eksentrik dengan dandanan
dandy ala James Brown.
Prince menikah dua kali, dengan Manuela Testolini Nelson dari 2001 hingga 2007 dan Mayte Garcia (1996-2000). Kedua pernikahannya berakhir dengan perceraian. Ia memiliki anak semata wayang Boy George dari Garcia meski meninggal setelah dilahirkan.
Dari karya musiknya, Prince berhasil memenangkan tujuh penghargaan Grammy dan mendapat 30 kali nominasi. Ia mengumpamakan ketika membuat musik dengan kutipan “Setiap lagu itu adalah sebuah doa atau aktivitas pemanasan sebelum bercinta.”
(bag/vga)