Prince: Kontrak Label Rekaman Bagai Perbudakan Musisi

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Senin, 10 Agu 2015 13:45 WIB
Prince juga mengatakan, label rekaman terkadang sering memaksa musisi untuk berkolaborasi dengan musisi lain demi promosi.
Prince. (Getty Images/Kevork Djansezian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Musisi legendaris Prince mengajak beberapa wartawan untuk bertemu dan mengutarakan isi hatinya mengenai kondisi kontrak rekaman bagi para musisi yang dinilainya kini sangat memberatkan.

Di hadapan sepuluh wartawan, dalam pertemuan yang tidak boleh direkam dan diambil gambarnya itu Prince mengatakan, kontrak rekaman hampir menyerupai perbudakan dan musisi muda sebaiknya tidak menandatanganinya.

Seperti yam dikutip dari NPR, pada Senin (10/8), pertemuan tersebut diadakan di studio Paisley Park, Minneapolis, AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kontrak rekaman bagai…. Bisa saya bilang… Seperti perbudakan," kata si pelantun The Most Beautiful Glrl in the World.

Sebagai contoh, Prince mengatakan, banyak label rekaman yang "memaksa" musisinya untuk menjual karyanya melalui layanan musik digital tertentu, meski hati kecil para musisinya berkata tidak.

Kata Prince, banyak musisi yang sebenarnya kecewa dengan layanan musik digital namun tidak bisa berbuat apa-apa karena arahan label rekaman.

Seakan mempromosikan layanan musik Tidal yang dibuat oleh Jay-Z, Prince mengatakan kini bersyukur karena telah bergabung dengan Tidal.

"Jay-Z telah mengeluarkan uang sebesar US$100 juta untuk membuat layanan musik yang mendukung hak musisi. Kita harus mendukung usahanya," ujar Prince.

Tidak hanya menyatakan kalau label rekaman kerap memperbudak musisi, Prince juga mengatakan, label rekaman terkadang sering memaksa musisi untuk berkolaborasi dengan musisi lain demi promosi.

"Mereka mengendalikan semua hal, mulai dari pendapatan hingga kebebasan berkarya seorang musisi," kata Prince.

Prince memang cukup vokal dalam menyuarakan hak-haknya sebagai musisi.

Tahun lalu, Prince melayangkan gugatan kepada 22 netizen, karena telah menyebarkan karya Prince secara ilegal, termasuk menyiarkan video konser Prince di sosial media.

Saat ini, Prince siap merilis album barunya yang berjudul HITNRUN.

HITNRUN akan dirilis di Tidal pada 7 September mendatang. (ard/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER