Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya untuk mencari tahu penyebab kematian Prince dimulai pada Jumat (22/4) kemarin. Autopsi terhadap jenazah penyanyi itu dilakukan di Midwest Medical Examiner di Ramsey, Minnesota.
Hasilnya sendiri kemungkinan baru keluar beberapa pekan lagi. Seperti dilaporkan oleh CNN, autopsi digelar pada pukul 09.00 waktu setempat dan berlangsung selama empat jam.
Jim Olson, Sheriff di Carver County, mengatakan tak ada tanda-tanda trauma pada tubuh Prince saat ditemukan. Jadi, kata dia, tak ada alasan menduga bahwa Prince meninggal dunia karena bunuh diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyanyi yang memiliki nama lengkap Prince Rogers Nelson, meninggal dunia pada Kamis (21/4) dalam usia 57 tahun. Dia ditemukan di elevator di Paisley Park, rumah dan studio rekamannya, yang berada di Chanhassen, Minnesota.
Paramedis mencoba memberikan CPR, tapi Prince tak tertolong. Dia dinyatakan wafat pada pukul 10.07 waktu setempat, kurang dari setengah jam setelah deputi sheriff mendapat panggilan darurat dari Paisley Park.
Sheriff Olson mengatakan, Prince terlihat terakhir kali pada rabu (20/4) pukul 20.00 waktu setempat, ketika diturunkan di Paisley Park. Dia menolak mengomentari apakah Prince sedang menjalani pengobatan tertentu pada saat meninggal.
Ini terkait laporan dari website TMZ yang mengatakan bahwa pelantun “Purple Rain” itu mengalami overdosis obat penghilang sakit yang keras, sepekan sebelum dia meninggal.
(ded/ded)