Jakarta, CNN Indonesia -- Camilan dan es krim. Dua jenis makanan ini sengaja disiapkan secara khusus oleh Melisa Mangunsong dan teman-temannya untuk menonton sekuel film
Ada Apa dengan Cinta (AADC) yang tayang serentak di bioskop mulai Kamis (28/4).
“Dulu, pas
nonton AADC pertama, kami masih anak kuliahan, duit pas-pasan, kami
nonton di [bioskop Metropole] Megaria sambil makan gorengan dan es krim,” kata Melisa. “Tahun ini, mau
nonton AADC 2 sama teman-teman dulu, bawa gorengan dan es krim juga.”
AADC memang penuh kenangan, terutama bagi mereka yang melewati masa remaja pada awal 2000-an. Film yang diproduseri Mira Lesmana dan disutradarai Rudy Soedjarwo ini berkisah tentang persahabatan, juga romansa remaja Cinta dan Rangga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, 14 tahun berlalu, para penggemar masih setia menantikan kelanjutan kisah Rangga dan Cinta, yang masing-masing masih diperankan oleh Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo. Bereuni bersama para sahabat sembari menikmati euforia AADC 2.
Begitu melekatnya kenangan AADC dalam benak para penggemar, sampai-sampai mereka masih mampu mengingat dengan baik adegan maupun dialognya. Melisa, misalnya, tak bisa melupakan kata-kata Cinta kepada Rangga, "Basi, madingnya
udah terbit.”
Kata-kata yang dihafal oleh Azizah Thorium lebih banyak lagi, di antaranya “Terus salah gue? Salah
temen-temen gue?” “Pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh.” “Asal lu tahu persahabatan kita enggak main-main.”
Soal adegan, baik Melisa maupun Azizah sama-sama tak bisa melupakan adegan Cinta menari di kamar tidur bersama teman-teman segengnya. “Pas
nonton lagi VCD-nya, saya sama teman-teman
niruin [tariannya]. Hahaha,” kata Azizah kepada CNNIndonesia.com.
Warga Jakarta, yang berwirausaha sebagai
hijab stylist, ini mengaku sulit melupakan adegan AADC yang ditontonnya kala masih duduk di bangku SMP. Adegan Alya mencoba bunuh diri, serta Rangga hendak berpamitan, tapi Cinta malah menghindar.
“Ceritanya sangat dekat dengan keseharian kita,” Melisa menyatakan alasannya jatuh hati pada alur cerita AADC. Sementara Azizah mengaku sangat senang karena AADC adalah film pertama yang ditonton di bioskop bersama kakaknya.
Bukan hanya alur cerita, Melisa dan Azizah, yang dihubungi secara terpisah oleh CNNIndonesia.com pada Rabu (27/4), ternyata sama-sama terkenang karakter di film AADC. Nama karakter pun diaplikasikan kepada teman-teman segeng mereka.
Melisa, yang bekerja sebagai psikolog sekolah di sebuah sekolah swasta di kawasan Serpong, mengaku gengnya terdiri dari enam gadis, masing-masing diberi nama sesuai geng Cinta yang terdiri dari lima orang. “Satu lagi jadi Mamet. Hahaha.”
Warga Tangerang ini tak menjelaskan, siapa di antara gengnya yang kebagian nama Mamet. Yang pasti, ia mengaku
nge-fans Mamet. “Kita semua punya teman kayak Mamet, ya enggak sih? Yang tukang di-
bully, tapi sebenarnya paling sabar
ngehadapin kita.”
Azizah pun memanggil teman-temannya, di sekolah maupun yang baru dikenal, dengan nama alias Karmen, Milly, Alya, Maura, seperti nama teman-teman segeng Cinta di AADC. Soal karakter favorit, ia menyebut, “Rangga! Ikon cowok
cool pada masanya.”
Menurut Azizah, akting Nicholas sebagai Rangga terbilang bagus. Dara 25 tahun ini mengaku pernah menempel poster Nicholas di lemari. Ia merasa senang, suatu kali berhasil mengobrol dengan si “Rangga” di kampus Universitas Indonesia.
Diakui Azizah, secara tidak langsung karakter Rangga mengisi ruang imajinasinya. Semasa sekolah, ia pernah menyukai laki-laki yang cerdas dan pendiam, tipikal Rangga. Melisa pernah menemui anak didiknya yang
cool, tapi suka olahraga, bukan puisi.
Melisa masih menyimpan memorabilia AADC berupa VCD dan CD (
soundtrack). Sedangkan Azizah tak mengoleksi
merchandise AADC. “Masih SMP, enggak punya duit,” ia berkilah. Namun ia pernah punya "buku
curhat" ala AADC yang diisi bersama gengnya.
Saat diajak berandai-andai tentang kelanjutan kisah Rangga dan Cinta di AADC2, Melisa ingin “[AADC 2] Memenuhi harapan kami semasa ABG: Rangga dan Cinta
live happily ever after. Hahaha.” Lalu, ia menuturkan alur kisah AADC 2 versinya sendiri.
“Rangga
ngejar-ngejar Cinta.
So the ball is actually in her hands. Karena sebelumnya kan Rangga seolah berbuat semaunya aja,” kata Melisa. Sebaliknya, Azizah mengkhayalkan alur AADC 2 versinya sendiri yang kontras dengan versi Melisa.
“Seru kali ya kalau setelah 14 tahun, mereka udah punya kehidupan cinta dan karier masing-masing, terus pas ketemu lagi Cinta sama Rangga sadar ternyata perasaan mereka masih sama tapi enggak bisa buat bersama,” kata Azizah tentang imajinasinya.
Apa pun alur kisah AADC 2, Melisa dan Azizah percaya keandalan Riri Riza sebagai sutradara. “Pasti bagus!” ujar Melisa. “Keren! Jenius!” kata Azizah yang menyukai film-film karya Riri dan Mira. “Ceritanya
worth it, alurnya ringan, selalu berkesan.”
(vga/vga)