Jakarta, CNN Indonesia -- Akhir pekan lalu bisa dibilang sebagai "masa panen" bagi bioskop-bioskop di Indonesia. Dua film besar yang ditunggu-tunggu masyarakat beradu:
Captain America: Civil War dan
Ada Apa dengan Cinta? 2 (AADC 2).Keduanya berebut layar. Perang Captain America dan Iron Man yang tayang di Asia lebih dahulu ketimbang di Hollywood, bisa ditonton mulai 27 April. Sedangkan kelanjutan kisah Rangga dan Cinta dirilis pada 28 April.
Di Jakarta, persaingan antarkeduanya terlihat jelas.
Captain America: Civil War mendapat lebih dari 200 layar jaringan bioskop besar. Sementara
AADC 2 hanya mendapat 65 layar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara teknis, mereka memang berbeda. Bukan hanya karena satunya film Indonesia dan satu lagi karya Hollywood.
Captain America: Civil War memang dibuat dengan teknologi yang sudah kompatibel untuk ditonton secara tiga dimensi maupun IMAX.
Sementara Riri Riza dan Mira Lesmana hanya menggarap
AADC 2 dengan format reguler.
Meski begitu, popularitas
AADC 2 tidak kalah dibanding
Captain America: Civil War. Terhitung tiga hari sejak dirilis pada Kamis (28/4) sampai Sabtu (30/4) film yang masih dibintangi Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo itu bisa memecahkan rekor.
Kelanjutan kisah cinta mereka yang dipisahkan ratusan purnama, ditonton lebih dari 700 ribu orang hanya dalam tiga hari. Itu termasuk jumlah yang mencengangkan, mengingat sejauh ini penonton film Indonesia berkisah di angka 200 ribuan. Itu sudah hitungan bulan.
Penonton terbanyak film Indonedia tahun ini masih dipegang oleh
Comic 8: Casino Kings Part 2. Dirilis 3 Maret lalu, film itu meraup lebih dari 1,8 juta penonton. Seperti film-film
Comic 8 sebelumnya yang tembus satu juta.
Menurut data Filmindonesia.or.id,
London Love Story mengekor di belakang
Comic 8: Casino Kings Part 2 dengan penonton yang juga melebihi satu juta. Di bawahnya, jumlah penonton hanya mencapai 500 ribuan saja.
Tapi dengan 700 ribu penonton dalam tiga hari,
AADC 2 berpeluang mengalahkan
Comic 8: Casino Kings Part 2. Bahkan mungkin ia menyamai atau juga mengalahkan
AADC pertama yang penontonnya melebihi dua juta.
Apalagi mengingat pernyataan manajer operasional XXI Gandari City Steven K, bahwa film Indonesia yang melejit pasti akan diberi kesempatan untuk dapat lebih banyak layar.
Akhir pekan lalu, berdasarkan pengamatan CNNIndonesia.com di beberapa bioskop, antrean masih mengular. Bukan hanya untuk
Captain America: Civil War tetapi juga
AADC 2. Hampir semua jam menonton amat penuh.
Ada yang memilih menonton salah satu saja, atau menjadikan film lain sebagai alternatif jika dirinya kehabisan tiket untuk satunya.
Salah satu bioskop di Bandung bahkan mengalami kerusakan sistem saat menjual tiket. Pembeli yang sudah mengantre sehari sebelumnya untuk menonton
AADC 2, mendapati kursinya sudah ditempati penonton lain padahal ia sudah pegang tiket.
Sesuai perkiraan Mira,
AADC 2 tetap punya pangsa pasar meski dirilis berbarengan dengan
Captain America: Civil War. Mereka yang menonton bersama kekasih atau ingin bernostalgia bersama teman-teman lamanya, memilih
AADC 2 sebagai prioritas utama.
Sementara mereka yang gila komik terutama Marvel, serta keluarga yang membawa anak-anaknya, akan lebih memilih
Captain America.
Soal jumlah penonton di Indonesia,
Captain America: Civil War memang tidak mengeluarkan data seperti yang dilakukan akun Facebook resmi
AADC 2. Namun menurut data Box Office Mojo, film yang dibintangi Chris Evans dan Robert Downey Jr itu sudah meraup sekitar US$200 juta dari pasar asing.
Itu merupakan perhitungan total dari penghasilan
Captain America: Civil War di Australia, Brasil, Perancis, Jerman, Hong Kong, Jepang, Malaysia, Meksiko, Filipina, Korea Selatan, Spanyol, Taiwan, Thailand, dan Inggris di mana film itu sudah lebih dahulu dirilis.
Indonesia memang belum masuk hitungan. Namun dari Malaysia saja, negara terdekat Indonesia,
Captain America: Civil War sudah mengantongi lebih dari US$5 juta.
Penghasilan dari asing yang tertinggi didapat dari Korea Selatan, hampir US$30 juta. Film itu baru tayang di Hollywood 6 Mei mendatang.
(rsa)