Jakarta, CNN Indonesia -- Sama-sama memiliki sepasang vokalis, pria dan wanita, terbayang serunya aksi kolaborasi The Groove dan Maliq & D'Essentials.
Duet maut kedua grup band bakal digelar oleh promotor Berlian Entertainment di Plenary Hall Jakarta Covention Center, pada September 2016 mendatang.
"Saya diskusi dengan Yovie Widianto dan akhirnya ingin memilih untuk mengundang mereka. Setelah itu, saya mengajak kedua pihak dan mereka mau," kata salah satu direktur Berlian Entertainment, Dino Hamid, saat jumpa pers di Jakarta, pada Selasa (17/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata masih ada sederet lagi kesamaan The Groove dan Maliq & D'Essentials, selain vokalis yang berpasangan. Keduanya sama-sama dibentuk pada 15 Mei. Bedanya, The Groove berusia 19 tahun, sementara Maliq & D'Essentials lima tahun lebih muda, 14 tahun.
Album musik ke-tiga mereka pun berjudul mirip. Maliq & D'Essentials pernah merilis album
Mata Hati Telinga (2009). Jauh sebelum itu, The Groove sudah lebih dahulu merilis album
Mata, Telinga dan Hati (2001). Suatu kebetulan yang bisa jadi asyik bila disatukan.
Angga, vokalis Maliq & D'Essentials, mengaku sudah mengenal The Groove sejak lama. Sementara Widi, sang penabuh drum, memendam keinginan tampil sepanggung dengan The Groobe.
"Sekarang keinginan kami itu terjadi dan sebenarnya kami udah ngomongin kolaborasi ini sama Rieka [Roeslan, vokalis The Groove] sejak dua tahun lalu. Tapi baru bisa terlaksana sekarang dan kami senang banget," kata Angga.
Angga menambahkan bahwa konser kolaborasi itu tidak akan menampilkan band satu per satu. Melainkan band yang menjadi satu dengan nama D'Essentials of Groove.
Pernyataan Angga juga disetujui oleh Rieka. Saat tampil nanti, ia akan lebih memikirkan para penonton daripada dirinya sendiri sebagai musisi. Kedua grup band bakal memiliih lagu dengan sangat teliti agar dapat menghibur para penonton.
"Sejauh ini, The Groove udah pilih delapan lagu. Nanti kami tampil dua setengah jam dengan membawakan 25 lagu. Nanti juga ada beberapa lagu yang akan kami
medley," kata Rieka.
Walau merupakan hal yang lumrah, kolaborasi juga harus didasari oleh permainan yang baik dan benar. Untuk itu, para musisi kedua grup band harus berlatih sendiri dan berlatih bersama demi membangun keterikatan. Rieka menjelaskan bahwa saat ini The Groove masih sendiri.
"Ini pertama kali kami kolaborasi jadi harus spesial, makanya kami latihan, pikir terus apa yang mau kami tampilkan," kata Rieka.
Pianis The Groove, Ali, juga menjelaskan hal yang sama. "Ya kalau teknis secara gambaran besar sudah, tetapi kalau kreatifnya belum detail. Masih ada beberapa hal yang kita godok supaya matang," kata Ali.
Maliq & D'Essentials pun mengalami proses yang sama dengan The Groove. Saat ini, mereka sedang disibukkan dengan latihan lagu yang akan mereka bawakan.
"Kami mempersiapkan song list dan materi yang akan kami bawakan. Kami baru akan latihan bersama dengan The Groove di bulan buasa sampai bulan puasa selesai," kata Widi.
Tidak hanya mengadakan konser, untuk menandai kembalinya mereka bermusik, The Groove akan merilis album terbaru. Album ke-enam itu bertajuk
Forever will be Mine yang dijadwalkan rilis 25 Juni mendatang.
Seakan tak mau kalah, Maliq & D'Essentials juga merilis karya baru. Mereka akan merilis satu
single terbaru yang juga akan dibawakan saat konser kolaborasi nanti.
Konser yang belum diselenggarakan ini sudah berhasil memikat hati musisi lain. Untuk mengapresiasi karya mereka, Yovie membuatkan lagu khusus untuk mereka berdua yang akan dibawakan saat konser. Sayangnya pihak Berlian Entertainment tidak bisa membocorkan judul lagu tersebut.
"Penonton yang nanti datang akan jadi orang pertama yang dengar dan tahu lagu buatan Yovie itu. Saya berharap penonton yang datang bisa melihat Maliq & D'Essentials dan The Groove sebagai satu kesatuan band. Bukan dua band di atas satu panggung," kata Dino.
(vga/vga)