Jakarta, CNN Indonesia -- David Bowie tak pernah benar-benar pergi. Sosok dan karyanya masih terus dikenang para penggemar. Yang paling gres, pameran foto sang Ziggy Stardust kini digelar Mr MusicHead Gallery, Los Angeles, AS, sampai 15 Juni 2016.
Sebagaimana dikabarkan oleh sebuah media massa terkenal Inggris, pameran foto unik karya fotografer Markus Klinko ini juga digelar pada waktu hampir berbarengan di Art Cube di Paris, Perancis, sejak 26 Mei sampai 25 Juni 2016.
Bowie meninggal dunia pada 10 Januari 2016 akibat kanker. Foto-fotonya semasa hidup dipajang dalam pameran bertajuk
Bowie Unseen di Los Angeles itu. Klinko pernah memotret Bowie untuk sampul album musik
Heathen (2002).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pameran ini juga menampilkan foto sang musisi bersama serigala untuk sebuah majalah pria. Selain itu, Klinko juga menyutradarai video musik
Valentine's Day (2013). Sang fotografer mengenang pengalaman bekerja sama dengan Bowie.
“Bekerja sama dengan David adalah salah satu pengalaman terbaik karena dia tahu benar apa yang diinginkan. Bila dia memberimu pekerjaan itu karena dia butuh masukan darimu,” kata Klinko saat pembukaan pameran pada Kamis (19/5).
“Ini merupakan kolaborasi dalam rasa terbaik di dunia karena dia bukan seseorang yang mengarahkanmu ke sudut di mana tugasmu hanya mengeksekusi segala perintahnya,” kata Klinko yang juga kerap bekerja sama dengan Iman, istri Bowie.
Selama ini, foto-foto Bowie tidak pernah dipublikasikan karena memang dikhususkan oleh
Heathen. Sesi pemotretan, dikatakan Klinko, berlangsung beberapa jam sesuai ide Bowie. Lalu, Klinko mengolahnya secara digital.
Selain foto, karya Bowie yang lain pun masih laris diburu para penggemar. Beberapa waktu lalu dikabarkan, piringan hitam
Space Odity memecahkan rekor termahal versi
Discogs.com. Album musik ke-dua Bowie ini dirilis pada 1969.
Mengutip dari NME, piringan hitam cetakan orisinal di Inggris itu terjual £4.722 (Rp94 juta). Angka itu mengalahkan piringan hitam edisi terbatas album musik
Chung King Can Suck It milik grup band Judge yang hanya £4,183 (Rp82 juta).
Direktur Pemasaran Discogs Ron Rich berujar, "Biasanya peningkatan penjualan terjadi ketika musisi tersebut sudah mangkat. Kolektor melihat [peluang] untuk mengumpulkan potongan sejarah, mereka ingin memiliki sejarah itu.”
Rich menambahkan, "Jumlah album musik Bowie yang terjual itu sangat sedikit di pasaran. … Ketika Anda menemukan satu rilisan dengan kondisi yang baik, Anda dapat merasakan kepuasan ketika mendengar pertama kali."
Tidak diketahui siapa gerangan kolektor yang beruntung. Rich pun tidak tahu menahu. “Saya tidak yakin ke mana rilisan mahal ini berada. Saya tidak tahu siapa yang mengincar piringan hitam ini. Tapi saya berharap di mana pun berada piringan hitam itu menjadi harta dengan cara yang tepat.”
Sebelumnya, dua album musik Bowie bertajuk
Station to Station dan
The Man Who Sold The World juga dijual laris di perayaan Record Store Day, pada pertengahan April 2016. Dua album musik tersebut dirilis dalam bentuk kaset, CD dan piringan hitam.
Selanjutnya, buku foto dan partitur Bowie juga dijual. Buku foto Bowie memuat hasil bidikan fotografer Steve Schapiro yang dibuat pada 1974 untuk sampul album musik
Low (1977) dan
Station to Station (1976).
Lalu, partitur lagu
Blue Jean di album musik
Tonight (1984) milik Bowie juga laku dijual. Dua barang peninggalan Bowie itu menjadi barang sejarah yang diburu oleh kolektor. Bowie memang tak pernah benar-benar pergi.
(vga/vga)