Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah pameran bertajuk "Grayson Perry: All Man di The Shard," terdapat keramik tinggi dan besar bernuansa cokelat. Keramik itu dipenuhi motif nota-nota bidang keuangan.
"Tidak ada perdebatan soal bentuk apa itu. Itu adalah sebuah alat kelamin pria yang besar," kata sang seniman di balik keramik unik itu, Grayson Perrys, seperti dikutip Independent.
Seniman pemenang penghargaan Turner itu tengah memamerkan maskulinitas kontemporer. Di penghujung pameran, Kamis (19/5) lalu, Perrys mengejawantahkannya dalam sektor finansial dari City of London.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya, dipamerkan dalam bentuk keramik setinggi 68 centimeter yang menampilkan nota-nota keuangan, sampai wajah politikus George Osborne. Perrys punya alasan tersendiri mengapa ia memikirkan objek itu.
"Saya memikirkan objek yang bisa mempertahankan dirinya di antara seluruh marmer [dari para pemberi pengaruh di City of London], tapi juga mencuri perhatian terhadap kejantanan yang tak perlu dipertanyakan dari dunianya sendiri," tutur Perrys menerangkan.
Ia melihat, selama ini pria mendominasi sektor finansial dari bawah sampai atas.
"Jadi saya ingin membuat sesuatu yang menyatakan bahwa [kenyataan] itu ada di sana selama ini, itu adalah pusat gravitasi yang menarik kita semua ke dalamnya," lanjutnya.
Keramik berbentuk alat kelamin pria itu bukan satu-satunya yang dipamerkan. Perrys juga membuat karya lain bertajuk "Animal Spirit."
Itu semacam lukisan yang dicetak, menampilkan binatang buas raksasa dengan burung-burung gagak di atasnya. Di bawah, bayi telanjang teronggok tak berdaya.
Di dalam perut binatang iblis itu tertanam kata-kata termasuk "serius," "masuk akal," dan "objektif." Karya itu dibuat dari teknik kayu yang populer dari zaman Renaissance.
"Saya tertarik pada spirit binatang sebagai eufimisme untuk perasaan emosional atas gembira berlebihan di pasar," kata Perrys.
Ia mengawalinya dengan dua binatang yang paling umum diasosiasikan dengan pasar finansial, yakni banteng dan beruang. "[Binatang di gambar] ini setengah banteng dan setengah beruang. Semuanya laki-laki."
Perrys melanjutkan, maskulinitas yang bisa dilihat di City of London sejak lama diselubungi konsep maskulinitas, rasionalitas, serta praktik-praktik bisnis yang baik.
"[Binatang] iblis ini masih tersembunyi, tapi dia berperilaku sangat sopan," terangnya.