Perjalanan 13 Tahun Ciptakan Rumah untuk Dory

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Rabu, 15 Jun 2016 18:34 WIB
Finding Dory, yang merupakan sekuel dari Finding Nemo (2013), baru dirilis 13 tahun setelah film pertamanya sukses besar.
Finding Dory muncul setelah 13 tahun Finding Nemo. (Pixar Animation Studios)
Jakarta, CNN Indonesia -- Protes berdatangan saat Disney Pixar membiarkan Nemo kembali ke sekolah begitu saja. Bahkan Cars dan Toy Story selalu punya cerita baru untuk jadi sekuel. Tapi Finding Nemo yang menghasilkan US$937 juta secara global justru tidak dibikinkan kelanjutannya.

Finding Nemo bukan hanya menjadi tambang uang bagi Disney Pixar. Film yang rilis pada 2003 itu juga membawa pulang Piala Oscar dan menjadi rilisan DVD terlaris sepanjang masa.

Baru 13 tahun kemudian Nemo punya napas lagi. Film itu kini punya cerita baru. Kali ini pusatnya bukan menemukan Nemo, melainkan Dory, yang disuarakan oleh Ellen DeGeneres. Finding Dory akan dirilis pada 17 Juni 2016 mendatang di bioskop-bioskop dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masa penantian penggemar yang panjang itu, seperti dikutip dari LA Times, disebabkan Andrew Stanton. Ia sang penulis sekaligus sutradara untuk kesuksesan Finding Nemo.

Ia merupakan salah satu karyawan Pixar yang terlama dan terhormat. Pria 50 tahun itu bergabung dengan Pixar sejak 1990. Saat itu posisinya sebagai animator ke-dua. Kelamaan ia menjadi eksekutif kreatif dan dikenal sebagai orang yang bermata jernih dan peka akan cerita bagus. Ia juga amat ringan tangan.

Rekan-rekan satu kerjanya menyebut Stanton bagaikan John Lennon. Paul McCarty-nya adalah kepala petugas kreatif Pixar John Lasseter. Ia memberi optimisme pada Lasseter.

Saat kembali mengerjakan Finding Dory, Stanton bak pulang ke rumah. Ia telah berkelana sebelumnya. Menyutradarai Wall-E, menulis tiga cerita Toy Story, sampai membuat live-action John Carter—yang membuatnya menjauh dari Pixar untuk sementara.

Live-action berbujet besar yang diadaptasi dari buku Edgar Rice Burroughs itu ternyata tidak sesukses yang diimpikan. Pada 2012, Stanton gagal. Tapi kegagalan itu membuatnya belajar hal penting. Ia jadi lebih terbuka.

"Satu hal yang saya petik dari John Carter adalah, saya tidak terlalu ngoyo untuk ini," kata Stanton kepada rekan-rekannya saat pertama hendak mempresentasikan cerita Finding Dory. Padahal Lasseter, Ed Catmull, Jim Morris, Pete Docter, Lee Unkrich, Lindsey Collins dan hampir semua kepala departemen Pixar menantinya dengan buku catatan.

Stanton belajar soal keikhlasan, meski itu tak berarti dirinya minim usaha. "Jika ego Anda bisa menghadapinya dan Anda dalam atmosfer yang cukup sehat dan Anda tidak khawatir soal memenangi argumen, Anda akan bisa membuat film lebih baik," ujarnya.

Itulah yang Stanton lakukan. Ia mencari sisi yang berbeda untuk diceritakan dalam sebuah film, dan tidak terlalu berharap tinggi soal kesuksesan. Ia hanya perlu berusaha maksimal, menyerahkan hasil pada penonton.

Finding Dory disutradarainya bersama Angus MacLane. Dalam ceritanya, Dory berusaha menemukan orang tuanya. Dory berkelana ke institut perairan di Morro Bay, California. Di sanalah ia bertemu gurita bernama Hank.

[Gambas:Youtube]

Film itu bukan hanya menertawakan Dory karena kondisi ingatan jangka pendeknya, tetapi juga membawa penonton terenyuh melihat masa lalunya yang ikut terlupakan.

"Saya selalu melihat Dory sebagai karakter yang tragis," kata Stanton. Ia melanjutkan, "Saya selalu berasumsi dia menghabiskan kebanyakan waktunya mengembara di lautan, disingkirkan atau tak sengaja menyingkirkan yang lain, dan punya perasaan ditelantarkan."

Tapi bagi Stanton, Dory juga punya kekuatan super. "Menjadi sosok paling optimistis, baik, menyenangkan sehingga dengan demikian orang—atau ikan—lain yang ditemuinya tidak akan meninggalkan dia," lanjut Stanton lagi.

Pixar hanya punya satu aturan untuk membuat sekual: jika idenya sangat brilian. Tak heran mereka sangat pemilih untuk membuat sekuel film. Paling hanya ada Cars 2—yang akan berlanjut ke Cars 3 tahun depan, juga Toy Story 3—akan berlanjut ke Toy Story 4 pada 2018.

Bertahun-tahun Stanton memikirkan sekuel Finding Nemo. Idenya baru menguat belakangan. Sebab ide itu harus mampu bersaing dengan film-film lain yang dirilis sepanjang 2016.

Apalagi ini disebut-sebut sebagai "tahun petaka" bagi sekuel film. Lihat saja Alice Through the Looking Glass, The Huntsman: Winter War, dan Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of Shadows yang gagal terjual.

Bertahun-tahun pula Pixar mengalokasikan uang untuk Nemo. Jadi saat Stanton akhirnya kembali dengan ide soal Dory padahal ia di tengah produksi John Carter, anak studio animasi Disney itu memberi lampu hijau.

Saya selalu melihat Dory sebagai karakter yang tragis. Dia menghabiskan kebanyakan waktunya mengembara di lautan, disingkirkan atau tak sengaja menyingkirkan yang lain, dan punya perasaan ditelantarkan.Andrew Stanton, sutradara Finding Dory
Kali ini kuncinya bukan hanya ide, tetapi juga Stanton sendiri sebagai sutradaranya.

Morris sebagai eksekutif produser mengatakan, "Kami sepertinya tidak berpikir akan ada sekuel Nemo. Mudah untuk mengerti kenapa studio merilis sekuel. Penonton menyukainya. Mereka lebih mudah di pasar. Tapi ini sudah lama. Disney sangat baik dengan tidak membebani kami. Tapi ketika Andrew bersemangat, itu awalnya."

Stanton dan tim kemudian bekerja keras "menghidupkan" alam bawah laut ke dunia film. Mereka mengunjungi Monterey Bay Aquarium dan Marine Mammal Institute di Oregon untuk observasi kehidupan laut dari perspektif binatang-binatang laut di sana.

Tim produksi juga menonton dokumenter Blackfish buatan 2013 tentang kontroversi penangkapan paus pemangsa di Sea World.

"Para penggemar Wall-E terus berpikir apa pesan lingkungan saya. Saya ini pencerita yang sangat egois. Saya hanya ingin apa pun bisa membantu mengisahkan cerita si karakter utama. Saya tidak punya agenda rahasia," kata Stanton saat ditanya soal film terbarunya itu. (rsa/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER