Jakarta, CNN Indonesia -- Pengumuman yang berkumandang dari pengeras suara sudah bernada 'mengusir.' Jam berkunjung sudah habis. Namun Azkia, bocah berusia empat tahun, masih fokus pada atraksi di depannya.
Ia termasuk pengunjung yang 'terhipnotis' oleh gerakan-gerakan sederhana seekor binatang di depannya. Dengan belalai panjangnya gajah itu membuka pintu kandangnya sendiri. Terkadang ia membuka-buka mulut untuk dilempari makanan.
Sejak pertama, mata Azkia sudah berbinar-binar. Pujian tak berhenti terucap dari mulutnya. Tangannya pun terus bertepuk riang. Ia terkagum-kagum bagaimana seekor gajah bisa sepintar itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gajah, kamu pintar sekali, hebat!" ucapnya.
Tiwi Astari (35), ibunda Azkia, sampai tak tega menarik bocah perempuan berbusana merah muda itu pulang. Bujuk rayu pun diucapkan. Setelah dijanjikan esok hari akan kembali mengunjungi si gajah di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, baru Azkia mau menuruti permintaan ibunya pulang.
Tak lupa ia menyampaikan salam perpisahan untuk idola barunya. "Gajah, aku pulang dulu ya. Nanti kita main lagi, dadah gajah," ucapnya setengah berteriak, sambil berjalan menjauhi kandang gajah.
Ini kunjungan pertama Azkia ke kebun binatang. Tiwi sengaja membawanya ke sana, selain sebagai alternatif liburan, juga untuk belajar. Kebun binatang dianggapnya wadah terbaik bagi anaknya yang masih balita. Selain mengenal kehidupan hewan, Azkia juga lebih peduli pada mereka.
Gajah Itu Bernama PepsiSi gajah pintar yang menarik perhatian pengunjung termasuk Azkia itu bernama Pepsi. Gajah Sumatera betina yang sudah berusia 48 tahun. Ia awalnya binatang liar. Bersama dua gajah lain ia didatangkan dari Hutan Way Kambas beberapa tahun lalu.
Terlahir di alam liar, Pepsi tidak pernah mendapat pelatihan layaknya gajah sirkus. Tapi Pepsi sudah terbiasa dengan manusia. Keramaian tidak membuatnya stres. Ia justru pintar menarik perhatian. Itu diakui perawat gajah Kebun Binatang Ragunan, Abu Husein (32) yang 'mengenalnya.'
Pepsi bisa membuka kandang sendiri, tak pernah mengamuk pada pengunjung, dan tahu kapan saja waktunya makan. Tahu kebiasaan pengunjung memberi makan, meskipun dilarang, Pepsi sering membuka mulutnya. Dilempari kacang atau lainnya, ia mengunyah dengan senang hati.
Dalam satu area gajah, ada tiga 'penghuni.' Tarzan, seekor gajah Sumatera liar berusia 38 tahun. Si jantan tangguh itu punya seekor anak yang juga tinggal di Ragunan. Ia pernah mendapat pelatihan, tapi ditinggal ke Argentina oleh sang pelatih. Sikapnya pun kembali seperti gajah liar.
Setiap hari, Pepsi dan Tarzan membutuhkan 150 sampai 200 kilogram makanan masing-masing. Mereka biasa makan dengan jagung, ubi, rumput, kacang panjang, pisang bahkan buah kelapa. Selain dua gajah itu, ada pula Widuri, gajah betina berusia 37 tahun yang juga didatangkan dari Way Kambas.
(rsa)