Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa waktu lalu, pengarang James Patterson pernah mengungkapkan bahwa dirinya akan merilis buku terbarunya yang ia beri judul
The Murder of Stephen King.
Namun, seperti dilansir dari
NME, pada Senin (26/9), Patterson membatalkan rilis novelnya itu menyusul adanya penggemar King yang 'menganggu' kediaman penulis tersebut.
Dalam pernyataan resminya, Patterson menyebutkan dirinya tidak jadi menerbitkan novel tentang sosok Stephen King tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buku saya memuat karakter fiksi, dan sebagai bocoran, tokoh utamanya tidak akan mati terbunuh. Meski demikian, saya tidak ingin menyebabkan Stephen King dan keluarganya terganggu. Oleh karenanya dengan ini, saya batalkan
The Murder of Stephen King."
Patterson sebelumnya menegaskan bahwa dalam penulisan novel tersbeut, Stephen King sama sekali tak ada campur tangan.
"Saya penggemar Stephen King, akan tetapi dia tidak ikut campur dalam pembuatan novel ini, atau pun terlibat di dalam pernceritaan. Saya harap dia suka," ujarnya.
The Murder of Stephen King, yang dijadwalkan terbit pada awal November memuat cerita tentang seorang penggemar fanatik yang mengacu pada novel-novel buatan King, lalu melakukan pembunuhan terhadap pengarangnya.
Hingga hari ini, Patterson dan King tidak pernah bertemu, akan tetapi saling memberi pendapat masing-masing.
Pada 2009, King mengatakan Patterson sebagai 'penulis yang jelek, tapi sukses'.
Sementara, Patterson menjadi salah satu pengarang berpendapatan tertinggi di dunia dalam tiga tahun terakhir, menurut catatan Forbes.
Menanggapi King, Patterson mengatakan, "Dia mengomentari saya dalam beberapa tahun. Tak masalah buat saya, karena saya melakukan hal yang berbeda darinya."
Sebagai ganti novel
The Murder of Stephen King yang batal, Patterson akan menerbitkan
Taking the Titanic pada 3 November mendatang. Novel ini mengisahkan tentang pencuri yang beraksi di sebuah kapal dengan bergaya sebagai sepasang pengantin baru.
(rsa)