Indonesia Punya 84 Pesaing di Oscar

Jakarta, CNN Indonesia -- Academy akhirnya mengumumkan seluruh negara yang memasukkan filmnya untuk berkompetisi di kategori Film Berbahasa Asing Terbaik. Total, mengutip The Hollywood Reporter, terdapat 85 film dari 85 negara yang berkompetisi.

Artinya, Indonesia akan bersaing dengan 84 film lainnya untuk menjadi Film Berbahasa Asing Terbaik dalam Academy Awards ke-89. Puluhan film itu akan disaring lagi menjadi sekitar lima nomine, lalu dipilih satu yang terbaik.

Ini merupakan tahun pertama Indonesia kembali mengirimkan filmnya, setelah tahun lalu vakum. Wakil Indonesia di Oscar adalah film sutradara Angga Dwimas Sasongko, Surat dari Praha, yang berlatar peristiwa 1965 di Indonesia.

Pilihan Redaksi Negara yang Alpa di Balik Majunya Film Indonesia ke Oscar Rusia Berencana Membuat 'Oscar Tandingan' Pemerintah Hanya 'Talangi' Enam Film Indonesia ke Busan

Pesaing baru adalah Yaman, yang untuk pertama kalinya mengirimkan perwakilan film ke Oscar. Film itu berjudul I am Nojoom, Age 10 and Divorced.

Kategori Film Berbahasa Asing Terbaik diperkenalkan pertama kali pada 1956, pada Academy Awards ke-29. Pengumuman Film Berbahasa Asing Terbaik tahun ini akan diselenggarakan pada 26 Februari 2017 di Dolby Theatre Hollywood.

Berikut daftar lengkap 85 negara dan film perwakilannya di Oscar.

Albania: Chromium
Algeria: The Well
Argentina: The Distinguished Citizen
Australia: Tanna
Austria: Stefan Zweig: Farewell to Europe
Bangladesh: The Unnamed
Belgia: The Ardennes
Bolivia: Sealed Cargo
Bosnia dan Herzegovina: Death in Sarajevo
Brasil: Little Secret
Bulgaria: Losers
Kamboja: Before the Fall
Kanada: It’s Only the End of the World
Chile: Neruda
China: Xuan Zang
Kolombia: Alias Maria
Costa Rica: About Us
Kroatia: On the Other Side
Kuba: The Companion
Republik Ceko: Lost in Munich
Denmark: Land of Mine
Republik Dominika: Sugar Fields
Ekuador: Such Is Life in the Tropics
Mesir: Clash
Estonia: Mother
Finlandia: The Happiest Day in the Life of Olli Maki
Perancis: Elle
Georgia: House of Others
Jerman: Toni Erdmann
Yunani: Chevalier
Hong Kong: Port of Call
Hungaria: Kills on Wheels
Islandia: Sparrows
India: Interrogation
Indonesia: Letters From Prague
Iran: The Salesman
Irak: El Clasico
Israel: Sand Storm
Italia: Fire at Sea
Jepang: Nagasaki: Memories of My Son
Yordania: 3000 Nights
Kazakhstan: Amanat
Kosovo: Home Sweet Home
Kyrgyzstan: A Father’s Will
Latvia: Dawn
Lebanon: Very Big Shot
Lithuania: Seneca’s Day
Luxemburg: Voices From Chernobyl
Macedonia: The Liberation of Skopje
Malaysia: Beautiful Pain
Meksiko: Desierto
Montenegro: The Black Pin
Maroko: A Mile in My Shoes
Nepal: The Black Hen
Belanda: Tonio
Selandia Baru: A Flickering Truth
Norwegia: The King’s Choice
Pakistan: Mah-e-Mir
Palestina: The Idol
Panama: Salsipuedes
Peru: Videophilia (and Other Viral Syndromes)
Filipina: Ma’ Rosa
Polandia: Afterimage
Portugal: Letters From War
Romania: Sieranevada
Rusia: Paradise
Arab Saudi: Barakah Meets Barakah
Serbia: Train Driver’s Diary
Singapura: Apprentice
Slovakia: Eva Nova
Slovenia: Houston, We Have a Problem!
Afrika Selatan: Call Me Thief
Korea Selatan: The Age of Shadows
Spanyol: Julieta
Swedia: A Man Called Ove
Swiss: My Life as a Zucchini
Taiwan: Hang in There, Kids!
Thailand: Karma
Turki: Cold of Kalandar
Ukraina: Ukrainian Sheriffs
UK: Under the Shadow
Uruguay: Breadcrumbs
Venezuela: From Afar
Vietnam: Yellow Flowers on the Green Grass
Yaman: I am Nojoom, Age 10 and Divorced (rsa)