Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika
Star Wars: The Force Awakens sukses, yang kecipratan pujian paling besar adalah JJ Abrams. Ia baru sekali menyutradari film yang ide ceritanya digagas oleh George Lucas itu. Namun Abrams sudah berhasil membawa Disney dan LucasFilm meraup hampir US$1 miliar.
Tapi ternyata Abrams tak sendirian dalam menggarap film itu. Selain tim produksi yang resmi, ada sutradara lain yang ‘membayanginya.’ Dan sosok itu bukan Lucas.
Abrams baru mengakui, akhir perjalanan Rey—yang diperankan Daisy Ridley—tidak akan sememuaskan yang ditonton di bioskop tanpa bantuan sahabatnya, Ava DuVernay. Kata Abrams, DuVernay memberinya saran penting yang menyangkut nasib Rey di film itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terutama soal perang antara Rey dan Kylo Ren, yang diperankan Adam Driver. Dalam
Star Wars: The Force Awakens, mereka terlibat perang di pepohonan, menggunakan
lightsaber.
“Saya menunjukkan potongan awalnya kepada teman saya Ava DuVernay, dan dia punya saran-saran yang hebat. Salah satunya adalah, dia ingin melihat Daisy saat menyerang Ren, punya momen yang sangat keren,” ujar Abrams saat berkomentar dalam rangka perilisan cakram padat tiga dimensi
Star Wars: The Force Awakens, edisi kolektor.
Saran itu sungguh dipakai oleh Abrams. Hasilnya adalah, mengutip
The Hollywood Reporter, saat Rey berhenti sejenak dan berpikir tentang The Force, saat ia menggenggam
lightsaber milik Kylo Ren.
“Jadi dia punya momen internal yang terasa seperti masa tambahan di dalam film, ketika dia pada dasarnya merasakannya, menerimanya, dan siap menghajarnya,” Abrams melanjutkan.
Masukan itu memang hanya menghasilkan tambahan adegan yang terkesan sepele, tapi itu penting bagi penonton untuk ikut terhanyut dalam perasaan Rey sebagai ‘pewaris’ The Force.
DuVernay sendiri selama ini dikenal menyutradarai Selma. Ia kini akan membuat film fiksi ilmiah sendiri, yang juga merupakan adaptasi, berjudul
A Wrinkle in Time.
(rsa)