Desain Emoji Bakal Berdampingan Dengan Warhol dan Gogh

Rahman Indra | CNN Indonesia
Sabtu, 29 Okt 2016 08:10 WIB
Dibuat seniman Jepang, Shigetaka Kurita, set emoji pertama berjumlah 176 buah itu kini menjadi koleksi pameran Museum of Modern Art, Amerika Serikat.
Dibuat seniman Jepang, Shigetaka Kurita, set emoji pertama berjumlah 176 buah itu kini menjadi koleksi pameran Museum of Modern Arts, Amerika Serikat. (Foto: CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Desain pertama set emoji secara resmi dianggap sebagai karya seni kontemporer, dan akan bersanding dengan karya Andy Warhol Campbell's Soup Cans, dan atau Vincent van Gogh, Starry Night.

Hasil karya seniman asal Jepang Shigetaka Kurita pada 1999 itu kini menjadi koleksi permanen Museum of Modern Art (MoMA) New York, Amerika Serikat.

Dikutip dari CBS News, desain set emoji orisinal tersebut telah disumbangkan oleh Nippon Telegraph and Telephone, atau NTT DOCOMO, pada Rabu (26/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan tersebut memberikan seri orisinalnya untuk kemudian dapat direproduksi. Desain emoji ini dijadwalkan akan dipamerkan di lobi museum dalam format grafis 2D dan animasi.

"Karya desain ini menjadi pionir dalam pertumbuhan bahasa visual baru," ujar spesialis arsitektur dan desain Paul Gallowway, dalan pengumuman yang dilansir MoMA.

Set emoji tersebut antara lain memuat gambar penanda cuaca, piktogram hati, tanda zodiak, dan berbagai ekspresi wajah, serta gambar kucing.

Kurita, seniman yang membuat emoji yang kemudian menjadi hit dan populer lewat ponsel ini mengawalinya sejak 17 tahun lalu. Desain emojinya melejit hingga banyak perusahaan yang membuat duplikasinya.

Selama bertahun-tahun, emoji telah menjadi fenomena tersendiri bagi warga Jepang. Pada 2010, emoji berkembang ketika perusahaan teknologi internasional memasukkannya sebagai Unicode. Peralihan ini membuat warga Jepang berarti dapat mengirimkan emoji pada temannya di Perancis dengan percaya diri tanpa hambatan komunikasi.

Setahun setelahnya, Apple memasukkan emoji dalam aplikasi pengiriman pesan iOS pada iPhones, dan sejak itu emoji secara tidak langsung makin populer, dan meraih status secara global.

Pada 2014, merespon banyaknya klaim bahwa emoji terbatas dalam warna kulit, Unicode lalu menyediakannya dalam berbagai warna kulit, dari hitam, putih dan berwarna.

Dua tahun berikutnya, publik menyambut positif adanya berbagai macam emoji, tidak hanya dari variasi warna kulit, tapi juga karakter lain termasuk penggambaran wanita dalam beragam profesi dan cabang olahraga, serta emoji pelangi buat kaum LGBT.

Apple mengatakan mereka memastikan bahwa karakter emoji akan menggambarkan keberagaman di seluruh dunia.

Di Amerika Serikat, emoji menjadi bahasa isyarat yang populer bagi masyarakat dan kalangan remaja. Bahkan, Hillary Clinton dalam kampanyenya kerap menggunakan emoji via akun Twitternya.

Bagi MoMA, set pertama emoji tersebut menjadi refleksi, 'bagaimana desain dapat menggambarkan perilaku manusia.'

Bahasa visual

Adam Sternbergh, dalam esainya yang terbit di New York Magazine pada 2014 pernah menuliskan bahwa emoji bisa jadi tampak menggelikan. Ukurannya yang kecil dan kartunis, menjadi simbol dalam bahasa visual sebagai alat komunikasi.

"Emoji telah bekrembang menjadi bahasa yang sangat berguna," ujarnya.

MoMA berencana akan memamerkan set emoji ini dalam pameran seni instalasi yang akan berlangsung pada Desember mendatang.

Mengutip situs QZ, desain set emoji Kurita berawal dari lima simbol seperti ':-)' atau '<3', dan hanya lima yang mengungkapkan perasaan. Sementara lainnya, emoji merujuk pada horoskop, cuaca, olahraga, dan atau bulan yang hingga saat ini masih dapat ditemui di ponsel iPhone dan atau Android.

Pada awalnya, emoji tidak digunakan sebagai komunikasi perorangan. Menurut New York Times, awal emoji cuaca misalnya digunakan untuk penanda cuaca atau emoji yang lebih merujuk pada tempat atau lokasi seperti tempat makan dengan gambar gelas.

Setelah membuat desain set emoji, Kurita dikabarkan bekerja untuk departemen online videogame, Namco Bandai Games. Akan tetapi, desainnya telah menjadi piktograf tua yang kemudian dipakai teknologi digital.

Kini, banyak di antara emoji tersebut yang mengungkapkan banyak ekspresi. Emoji menangis/tertawa misalnya ditetapkan sebagai 'kata tahun ini' pada 2015, oleh Oxford English Dictionary, atau emoji terong ungu yang menjadi simbol seksualitas pria.

"Emoji telah menjadi platform komunikasi baru, di saat yang sama ia juga menjadi ideograf, salah satu jenis alat komunikasi tertua di dunia," ujar Paola Antonell, kurator senior arsitektur dan desain Times. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER