Jakarta, CNN Indonesia -- Pameran kartun bertajuk 'International Cartoon Exhibition' yang digelar Semarang Cartoon Club (Secac) di Wisma Perdamaian Semarang, Sabtu malam, diikuti oleh kartunis dari 64 negara.
"Sudah lama Secac tidak mengadakan pameran internasional. Terakhir (pameran internasional, red.), tahun 1988," kata Sekretaris Panitia International Cartoon Exhibition Abdul Arif di Semarang, Sabtu (29/10) seperti dilansir
Antara.Pameran kartun itu berlangsung 29 hingga 30 Oktober dengan menampilkan puluhan karya kartun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah lama tidak mengadakan pameran internasional, lanjut dia, antusias para kartunis dari berbagai negara ternyata besar terhadap penyelenggaran pameran kartun yang digelar Secac tersebut.
"Terbukti dari hampir 1.000 karya yang masuk dari 340 kartunis di 64 negara. Biasanya, (kartunis, red.) kalau tidak lomba jarang
ngirim karya. Namun, meski ini lomba banyak yang mengirim karyanya," kata Arif.
Dipamerkan di Tiga TempatDari hampir 1.000 karya kartun yang masuk, kata anggota Secac itu, diseleksi untuk ditampilkan secara bergiliran di tiga tempat, yakni Wisma Perdamaian, Simpang Lima, dan Gedung Lawang Sewu, Semarang.
"Harus kami seleksi karena banyaknya karya yang masuk, apalagi kartunisnya dari berbagai negara dengan tema-tema berbeda. Misalnya, kartun yang bermuatan pornografi, SARA. Kami
'delete'," kata Arif.
Uniknya, di antara deretan karya kartun yang ditampilkan ternyata tidak ada satu pun karya yang disertai dengan judul maupun penjelasan sehingga membuat penonton bebas menginterpretasikan makna kartun itu.
"Memang sengaja begitu, terserah penonton memaknai seperti apa. Temanya memang universal karena melibatkan kartunis dari berbagai negara. Hanya, lucu harus menjadi unsur utama karyanya," katanya.
(asa)