Jakarta, CNN Indonesia -- Joey Alexander kini bukan anak biasa. Masuk Grammy Awards, ia sudah dikenal dunia. Pianis muda asal Indonesia itu kini meluncurkan album ke-dua. Judulnya
Countdown.
Countdown memamerkan perkembangan kemampuan Joey sebagai pemimpin band jazz kontemporer. Ia mengembangkan berbagai lagu terkenal dengan komposisi orisinal dengan mulus.
Lagu-lagu dalam album ini akan mengundang pendengar, baik yang baru maupun yang sudah berpengalaman, untuk merasakan ekspresi emosional dan jiwa musik Joey.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibangun di atas ayunan dan gaya improvisasi yang membuat album pertamanya sukses dan populer,
Countdown merupakan cerminan dari pertumbuhan dan kematangan Joey Alexander sebagai seorang seniman dan langkah berikutnya percaya diri menuju masa depan yang tak terbatas," tulis Warner Music Indonesia dalam siaran pers yang diterima
CNNIndonesia.com.
Album debut Joey yang berjudul
My Favorite Things dirilis pada 2015. Berbekal album tersebut, ia berhasil meraih dua nominasi Grammy Award untuk Best Jazz Instrumental Album dan Best Improvised Solo untuk penampilannya dari Giant Steps.
Bocah bernama asli Josiah Alexander Sila itu pun menjadi artis jazz termuda yang pernah dinominasikan untuk Grammy. Penampilannya di Grammy Awards ke-58 menerima tepuk tangan berdiri dari para bintang ternama dan menjadikannya perhatian pecinta musik di mana-mana.
Joey merupakan orang Indonesia pertama yang mampu menembus tangga musik Billboard 200 di Amerika Serikat, di mana
My Favorite Things muncul pertama kali di sana dengan bertengger di nomor 174 pada 30 Mei 2015. Pada Januari 2016,
My Favorite Things masuk kembali ke dalam tangga musik itu dengan menduduki nomor 59.
Lahir 25 Juni 2003 di Bali, Joey awalnya belajar tentang jazz dari ayahnya, Denny Sila. Saat berusia enam tahun, Denny mulai mengajari Joey cara bermain piano dan memahami jazz dengan kecepatan yang luar biasa.
Pada usia delapan tahun, UNESCO mengundang Joey bermain piano solo untuk pianis masyhur sekaligus aktor asal Amerika Serikat, Herbie Hancock, selama kunjungannya ke Indonesia. Selain itu, ia juga pernah tampil di hadapan Barack Obama dan Bill Clinton.
Masuk usia sembilan tahun, Joey berhasil menyabet hadiah utama Master-Jam Fest di Odessa, Ukraina, dengan 200 pesaing dari 17 negara. Tak berhenti di sana, ia pun pernah tampil di berbagai festival jazz di Jakarta, Copenhagen, US di Jazz at Lincoln Center Rose Hall, Jazz Foundation of America di Apollo dan Learning Center Arthur Ashe.
Untuk mengembangkan bakat luar biasa Joey, orangtuanya menjual bisnis keluarga dan pindah ke Amerika. Ia telah tampil di Amerika Serikat dan seluruh dunia, termasuk tur di Tel Aviv, Marciac, Montréal, Abu Dhabi, Singapura, Bern, Praha, Wina, Perugia, dan Indonesia.
(rsa)