Jakarta, CNN Indonesia -- Miranda Kerr dan Orlando Bloom sudah berpisah sejak 2013. Namun hingga kini, tiga tahun kemudian, perceraian itu ternyata masih berdampak terhadap kehidupan mereka. Kerr mengungkapkan, setidaknya perceraian itu sangat berpengaruh pada kehidupannya.
Dalam Elle Canada edisi Desember 2016, model asal Australia itu memaparkan soal perceraiannya dengan Bloom. Meski ia sekarang telah bertunangan dengan salah satu bos Snapchat Evan Spiegel, Kerr mengaku sebelumnya tidak pernah bahagia.
"Ketika Orlando dan saya berpisah, saya sebenarnya mengalami depresi yang sangat buruk," ujarnya, dikutip dari
E!Online.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak mengerti dalamnya perasaan itu atau realita itu karena pada dasarnya saya seseorang yang selalu senang," katanya melanjutkan.
Hal yang membuat Kerr sadar ketika ia berada pada titik terendah adalah saat ia mengetahui bahwa "setiap pemikiran yang Anda miliki berpengaruh pada realita Anda, dan hanya Anda yang bisa mengontrol pikiran itu.”
Bloom dan Kerr memiliki seorang putra berusia lima tahun, Flynn Christopher Bloom. Tak pernah lebih bahagia dari sebelumnya, Kerr mengaku telah belajar bagaimana menyeimbangkan kehidupan sebagai ibu dan mengasuh anaknya bersama mantan suaminya.
"Hal yang paling penting adalah ketika ia meluangkan waktu bersama saya, kami akan menghabiskan waktu bersama dengan baik, dan ketika ia bersama ayahnya, ia akan menghabiskan waktu yang baik dengan ayahnya," ujar Kerr.
Itu memudahkan hidupnya dan Bloom. Kerr jadi tidak terbebani. ”Dan itu berjalan dengan sangat baik karena saya mengambil jadwal pemotretan untuk waktu-waktu di mana ia sedang bersama ayahnya, dan sisa waktu lainnya saya harus menjadi seorang ibu."
Sebagian dari kemudahan itu didapatkan Kerr dari salah satu kepercayaan terbesarnya: fleksibilitas.
"Saya punya filosofi bahwa kita semua harus menjadi seperti pohon dedalu--orang-orang berpikir bahwa dalam sebuah badai, pohon ek adalah yang terkuat, namun yang terkuat sebenarnya adalah pohon dedalu karena itu sangat, sangat fleksibel," katanya.
Ia pun mengaku telah mendapat pelajaran bahwa kecukupan diri membantunya untuk menyadari betapa kuat dirinya. "Apa yang saya temukan adalah bahwa apa pun yang Anda butuhkan, semua jawabannya ada di dalam diri Anda. Duduklah bersama diri Anda sendiri, tarik napas, dan mendekatlah dengan jiwa Anda,” ujarnya.
(rsa)