Jakarta, CNN Indonesia -- Penggemar cerita Detektif Conan akan menyadari ada beberapa cabang olah raga yang termaktub dalam komik yang sudah berusia 22 tahun itu. Paling utama sepak bola, olah raga kesukaan Shinichi Kudo dan Conan Edogawa. Bisbol juga sering dijadikan latar cerita.
Itu semua karena sang penulis, Aoyama Gosho memang menyukai olah raga. Selain menggemari video games, komikus berusia 53 tahun itu juga mengikuti perkembangan banyak pertandingan olah raga. Terutama, sepak bola dan bisbol. Ia pun membuat karakternya ahli main bola.
“Saat saya menciptakan karakter itu, tim sepak bola sedang terkenal di Jepang,” kata Aoyama saat berbincang dengan
CNNIndonesia.com pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Shinichi dan Conan diceritakan sama sekali tidak bisa menyanyi. Beberapa hal terkait musik masih bisa dilakukan, dia paham nada dan bisa main piano. Tapi soal menyanyi, Shinichi pernah diejek gurunya saat sekolah dan ia tak mau lagi melakukannya.
Di kehidupan nyata pun, Aoyama memang tidak pandai menyanyi.
Tapi seperti dalam komiknya, di mana Ran dikisahkan pandai berkarate, Aoyama tertarik soal martial arts. Tapi yang ia tahu selama ini hanya martial arts dari Jepang. Saat
CNNIndonesia.com memperkenalkannya dengan martial arts asal Indonesia, ia pun tertarik.
“Ah, martial arts seperti apa? Apa namanya?” ia bertanya dengan antusias. Apalagi salah satu editornya yang menerbitkan Detektif Conan juga penggemar berat martial arts. Mereka sampai meminta dituliskan ‘pencak silat’ dan memburunya dengan mesin pencari Google.
Aoyama semakin terkejut saat mengetahui bahwa martial arts asli Indonesia itu sudah dipakai dalam film internasional seperti
Star Wars, berkat aktor
The Raid Iko Uwais.
“Yang saya tahu cuma light saber Star Wars, itu dari kendo asal Jepang,” tuturnya.
Tahu bahwa Iko bersama Yayan Ruhian dan Cecep Arief Rahman—yang ketiganya memang pelaku martial arts—juga terlibat dalam
Star Wars: The Force Awakens, Aoyama makin bersemangat. Apalagi saat ditambah bahwa Joe Taslim yang juga aktor film kental martial arts,
The Raid terlibat dalam
Fast & Furious 6 dan
Star Trek Beyond.
Lantas, mungkinkah pencak silat dimasukkan dalam salah satu cerita Detektif Conan?
“Ya, mungkin saya, mungkin saja,” ujar komikus yang memang selalu terbuka dengan segala ide, terutama yang menyangkut misteri, trik, dan latar lain untuk karya-karyanya itu.
Namun, ketertarikan itu tidak menjadi jaminan akan ada martial arts Indonesia di cerita Conan. Aoyama yang mengunjungi Singapore Writers Festival 2016 juga mengatakan bisa jadi Singapura dijadikannya latar untuk salah satu cerita Detektif Conan edisi-edisi mendatang.
“Tapi itu masih dalam kepala. Belum tentu dibuat. Kalau ternyata nanti tidak jadi, maaf ya, jangan kecewa,” tuturnya. Sepertinya pencinta martial arts Indonesia pun tak bisa terlalu berharap banyak. Sebab, Aoyama selalu mengikuti kata hatinya untuk ide baru.
Seperti yang disampaikannya pada
CNNIndonesia.com, ia bisa mengambil ide itu dari novel, komik, drama, serial, film, atau kejadian apa pun. Lalu ia butuh 12 jam sampai tiga hari untuk memikirkan plot cerita berdasarkan idenya. Masih ada lima hari lagi untuk menulis.
(rsa)