Jakarta, CNN Indonesia -- Bob Dylan sudah memastikan tidak akan hadir mengambil hadiahnya dalam upacara penganugerahan Nobel Sastra di Stockholm, Swedia, 10 Desember mendatang. Ia beralasan, ada janji penting yang sudah dibikin sebelumnya, dan kebetulan bersamaan dengan acara itu.
Belum jelas siapa yang nantinya akan mewakili Dylan menerima penghargaan itu di panggung.
Meski tak datang, penghargaan Nobel Sastra tetap milik sang penyanyi
Like a Rolling Stone itu. Hanya saja, Dylan lebih dahulu harus menyatakan pengabdiannya sebelum membawa pulang hadiah uang. Pengabdian itu berupa kuliah, atau dalam konteks musisi, menggelar konser.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuliah maupun konser itu harus dilakukan di Stockholm.
Swedish Academy, lembaga penyelenggara Nobel sudah mendapat kepastian kapan Dylan akan melakukan pengabdian itu. Mengutip
The Hollywood Reporter, sesuai pernyataan Swedish Academy pada Jumat (18/11), Dylan akan terbang ke Stockholm dan melakukannya tahun depan.
Bentuk pengabdian yang ia pilih adalah menggelar konser. Di Ibu Kota Swedia itu, ia menjanjikan ‘kesempatan sempurna untuk melakukan kewajibannya untuk memberi pengabdian.’
Menurut Sara Danius, sekretaris permanen Swedish Academy mengatakan di radio publik, aturan Yayasan Nobel untuk penerimanya sebenarnya fleksibel. Dylan bisa memberikan “ceramah yang tertulis, pengajaran spontan, film, atau format lain yang dipilih.”
Elfriede Jelinek, pemenang Nobel Sastra tahun 2004 misalnya, tak bisa keluar rumah karena fobia sosial yang diderita. Ia melakukan pengabdian dengan merekam dirinya sendiri memberikan ceramah, lalu video itu dikirim dan dipertontonkan di Stockholm.
Pengabdian itu sendiri harus dilakukan paling lambat enam bulan setelah malam penganugerahan digelar. Banyak yang melakukannya sebelum malam penganugerahan, tetapi ada juga yang jauh setelahnya. Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi baru memberikannya 21 tahun setelah ia menerima Novel Perdamaian pada 1991. Pemimpin pergerakan Solidarity di Polandia, Lech Walesa pun baru menyampaikan pengabdiannya 12 tahun setelah penghargaan.
Dylan termasuk satu dari enam penerima penghargaan yang akan dianugerahi Nobel pada Desember mendatang. Ia diberi penghargaan—yang kontroversial—karena “telah menciptakan ekspresi puitis baru di tengah tradisi lagu Amerika.” Tanggal 10 Desember dipilih karena itu bertepatan dengan hari kematian sang penggagas penghargaan Nobel, Alfred Nobel.
(rsa)