Jakarta, CNN Indonesia -- Scarlett Johansson selama ini identik dengan peran pahlawan perempuan yang berkarakter kuat. Stereotipe itu didapatnya setelah memerankan Black Widow dalam
The Avengers dan
Captain America: The Winter Soldier, Lucy, sampai yang akan rilis:
Ghost in the Shell.Namun ternyata Johansson belum puas dengan itu semua. Ia masih punya satu peran yang sangat ia impikan. Menariknya, akan menjadi satu sejarah sendiri jika itu sampai terjadi.
Sebab saat wawancara dengan The New York Times, Johansson mengatakan ia ingin memerankan sesuatu yang nyaris mustahil. “Mungkin itu tidak akan pernah terjadi,” katanya menyadari. Ia bahkan sudah menanti soal peran itu selama 20 tahun terakhir, tapi tak juga terwujud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip
Ace Showbiz, Johansson saat itu ditanya peran apa yang ingin dipersembahkannya untuk sang putri Rose, yang kini berusia dua tahun. Ia menjawab, “Putri saya masih muda. Sekarang kami berdua bermimpi bahwa suatu hari saya akan menjadi putri Disney,” katanya.
Melihat preseden yang ada, putri-putri Disney sebelumnya hampir selalu identik dengan karakter yang lemah lembut, meski belakangan pun ada putri kuat seperti Moana. Sementara Johansson, terlalu identik dengan pahlawan super. Itu yang membuatnya ragu menjadi putri.
Namun sebenarnya, bukan berarti itu tidak mungkin. Apalagi Johansson punya hubungan baik dengan Disney. Film-film pahlawan supernya merupakan hasil kerja sama Marvel Studios dengan Disney. Ia juga pernah mengisi suara film live-action Disney,
The Jungle Book.Selain itu, Disney juga sedang gencar membuat cerita-cerita animasi tentang putrinya, menjadi live-action. Sementara ini sudah ada
Enchanted (2007) yang dibintangi Amy Adams dan
Maleficent dengan Angelina Jolie sebagai bintang utamanya.
Cinderella (2015) mendapuk Lily James sebagai putri. Emma Watson memerankan Belle dalam
Beauty and the Beast (2017).
Disney juga punya sederet rencana live-action:
Aladdin, Mulan, dan
The Little Mermaid. (rsa)