Jakarta, CNN Indonesia -- Sementara Indonesia masih ribut-ribut soal peningkatan jumlah bioskop, China baru saja mengklaim diri sebagai negara dengan bioskop terbanyak di dunia. Jumlah layarnya bahkan melebihi kiblat perfilman dunia, Hollywood. Itu diumumkan China, Kamis (22/12) kemarin.
Sampai 20 Desember lalu, mengutip
The Hollywood Reporter, China memiliki 40.917 layar bioskop. Itu berdasarkan data yang dikutip Global Times dari departemen perfilman di China’s State Administration of Press, Publication, Radio, Film and Television (SARFT).
Padahal dari laporan National Association of Theatre Owners per Mei tahun ini yang dikutip The China Daily, jumlah layar bioskop di Amerika Serikat hanya 40.759 buah. Dengan demikian, jelas bahwa China pun sudah melampaui AS dalam jumlah layar bioskop.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang 2016, China menambah rata-rata 26 layar bioskop per hari. Mereka bukan sekadar layar bioskop yang baru. Sebanyak 85 persen dari layar baru itu juga kompatibel untuk 3D.
Layar bioskop pernah menjadi pembicaraan di Indonesia tahun lalu. Presiden Joko Widodo sekali pun menyadari bahwa Indonesia masih kekurangan layar bioskop, apalagi di daerah. Masih ada beberapa daerah yang tidak punya bioskop, sehingga tak bisa menonton film.
Jokowi menargetkan, setidaknya Indonesia butuh 5.000 sampai 6.000 layar bioskop untuk memenuhi hiburan sekitar 240 juta penduduknya. Tapi kenyataannya, sekarang hanya ada 1.000 layar bioskop. 21 Cineplex sendiri, jaringan bioskop terbesar di Indonesia, hanya punya 796 layar per Agustus 2015. Sampai akhir 2017, ditargetkan akan ada 1.000 layar bioskop.
Itu belum ditambah pemain lain di bisnis eksibisi film, yakni Cinemaxx, CGV blitz, dan beberapa bioskop independen. Semakin banyak layar bioskop, artinya semakin besar film diputar dan ditonton, yang artinya lagi, semakin tinggi jumlah penonton film itu.
Namun hal itu tidak berlaku di China. Meski bioskopnya banyak, tetapi pertumbuhan box office justru menurun. Penghitung box office berbasis di Beijing menyebut, pertumbuhan box office di China tahun ini merosot 4,5 persen, dibanding tahun lalu yang sampai 48 persen.
Padahal jika pertumbuhan perfilman China terus konstan, ia bisa mengalahkan Hollywood.
(rsa)