Pemain Papan 'Hollyweed' Masih Jadi Misteri

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Selasa, 03 Jan 2017 13:04 WIB
Kalau pada 1976 jelas Daniel Finegood yang membuatnya sebagai karya seni, kali ini pelaku perubahan papan 'Hollywood' menjadi 'Hollyweed' belum ditemukan.
Ada seorang iseng yang mengubah 'Hollywood' menjadi 'Hollyweed.' (REUTERS/Carlo Allegri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hingga saat ini, masih menjadi misteri siapa yang memanjat Mount Lee di pegunungan Santa Monica, pada malam tahun baru kemarin. Yang jelas, ia berhasil menciptakan kehebohan, memberikan strip putih sehingga papan besar ’Hollywood’ berubah jadi ‘Hollyweed.’

Itu dilakukan sebelum masyarakat Los Angeles terbangun di pagi pertama tahun 2017.

Kejadian itu pun bukan yang pertama. Setelah sederet kasus yang bertendensi merusak papan kebanggaan Hollywood itu, organisasi nonprofit Hollywood Sign Trust berencana meningkatkan sistem pengamanan. Hollywood Sign Trust memang melakukan pemeliharaan untuk landmark itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini mereka mengaku sudha terus mengembangkan sistem pengawasan yang ada.

“Tapi insiden seperti yang terjadi pada Minggu (1/1) pagi menunjukkan pada kami betapa ada kemungkinan untuk melakukan peningkatan,” kata Chris Baumgart, ketua Hollywood Sign Trust.


Melalui pernyataan yang disampaikan untuk The Hollywood Reporter, Senin (2/1) ia menambahkan bahwa organisasinya tidak ingin ada kerusakan terhadap papan besar yang menjadi penanda Hollywood itu lagi, ke depannya. Tujuannya, keselamatan bersama.

“Ini lebih dari mencegah keisengan atau penerobosan. Yang menjadi perhatian kami adalah keselamatan warga sekitar dan si penerobos itu sendiri, yang membahayakan diri mereka karena benar-benar tidak aman memanjat ke tanda itu, belum lagi seorang diri melintasi sisi bukit berbahaya yang jadi ‘rumah’ bagi sembilan huruf terkenal itu,” ujar Baumgart.

Masalah pengubahan ‘Hollywood’ menjadi ‘Hollyweed’ diduga terkait dengan pelegalan ganja di California. Sejak November lalu, penggunaan mariyuana dengan tujuan bersenang-senang dilegalkan di sana. Namun, bisnis ganja sendiri baru boleh dijalankan pada Januari 2018.

Perusakan di tanda itu sudah dibereskan, Minggu pagi itu juga. Terlihat sebelum siang, beberapa pekerja sudah melepas kain putih yang melintang di tengah huruf O dan kain hitam berlogo perdamaian yang digunakan menutup salah satu sisi U sehingga berubah menjadi e.

Tanda ‘Hollywood’ sendiri sebenarnya sudah diawasi kamera, yang dibawahi langsung oleh LAPD. Kamera itu sudah dipasang sejak 1994, tujuh dekade sejak tanda itu pertama dibuat pada 1923. Tahun demi tahun, kamera pengawas itu terus diperbaiki mengikuti teknologi.

Deja Vu ‘Hollyweed’ 1976

Papan putih itu sering menjadi target vandalisme maupun pesan sosial dan politik.

Pada 2010, ikon itu ditutupi dengan huruf berwarna merah dan hitam yang terbaca ‘Save the Peak.’ Siapa pun pelakunya, bertujuan meningkatkan kepedulian akan pembangunan.

Pengunjung berfoto di dekat tanda Hollywood, yang lokasinya berbahaya.Foto: REUTERS/Lucy Nicholson
Pengunjung berfoto di dekat tanda Hollywood, yang lokasinya berbahaya.
Sebelum tahun baru lalu, ada pula yang sudah pernah mengubah tanda itu menjadi ‘Hollyweed,’ pada 1976. Pelajar bernama Daniel Finegood dan tiga kawannya, menjadikan tanda itu sebagai proyek seni untuk California State Northridge.

Saat melihat tanda ‘Hollyweed’ kembali terpampang di bukit itu, putra Daniel, Matthew Finegood langsung teringat ‘karya’ ayahnya. “Dia [Daniel] menghabiskan sekitar US$50 untuk empat kain raksasa—dua hitam dan dua putih—mengikatkan ke batu, sedikit memanjat tanda itu untuk melempar batunya dan tali yang mengikat kain itu,” kata Matthew mengenang.

Dari situ ia menyimpulkan, “Jadi butuh banyak perencanaan.”

Bedanya, saat itu Daniel tidak melakukannya sebagai keisengan atau pelanggaran. Menurutnya itu karya seni. Lagipula, “Dia melakukan sesuatu yang tidak membahayakan tanda itu. Dia merasa itu seni dan dia mencoba mengatakan pada dunia tentang sesuatu yang dia percayai.”

Daniel sendiri tidak ditahan atas aksinya. Meski, setelah itu ia masih pernah tiga kali lagi ‘menodai’ ‘Hollywood.’ Ia membuatnya jadi ‘Holywood’ pada 1976, ‘Ollywood’ pada 1987, dan ‘Oil War’ sekitar tahun 1990. Ia berencana membuat guyonan 1 April dengan ‘menghilangkan’ tanda itu, membungkusnya dengan kain raksasa, tapi tidak direalisasikan.

Daniel sendiri akhirnya meninggal pada 2007. (rsa)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER