Jakarta, CNN Indonesia -- Fabric pernah menjadi kelab malam kebanggaan muda-mudi di London. Namun tragedi beruntun yang menimpa dua remaja dalam enam pekan pada Juli sampai Agustus tahun lalu, membuatnya ditutup. Dua remaja berusia 18 tahun meninggal usai mengunjungi tempat hiburan malam itu.
Baru saja diberitakan
NME, penyebab kematian remaja ke-dua diketahui dengan pasti. Jack Crossley yang meninggal pada 6 Agustus 2016, diketahui disebabkan ia mengonsumsi MDMA berdosis tinggi di tempat itu. Ia sempat kolaps dan dibawa ambulans ke rumah sakit.
Namun dalam perjalanan ke rumah sakit Royal London, ia mengalami serangan jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu sama seperti yang menimpa Ryan Browne, beberapa pekan sebelumnya. Ia juga kolaps dan meninggal setelah mengonsumsi narkotika jenis sama di kelab yang buka sejak 1999 itu.
Dua kejadian itu berujung pada keluarnya keputusan hakim Islington Council untuk mencabbut izin kelab yang bersangkutan. Salah satu alasan utamanya adalah pengadilan yakin “ada budaya obat-obatan yang tidak bisa dikontrol oleh manajemen terjadi di kelab malam itu.”
Fabric pun ditutup secara resmi pada September 2016. Kini bangunan yang dahulu selalu ingar-bingar setiap malam itu, hanya seperti tumpukan batu bara merah dan cat hitam yang tak berarti. Lingkungan itu jadi sepi. Penandanya hanya poster 3savefabric di depan.
Tapi sebentar lagi kelab itu akan dibuka kembali. Fabric mengajukan naik banding segera setelah putusan hakim dijatuhkan. Hasil dari upaya itu adalah adanya aturan baru soal anti narkotika. Rencananya, mengutip NME, kelab malam itu akan dibuka kembali pada Jumat (6/1).
Itu bisa terjadi karena pemilik Fabric mengajukan kondisi-kondisi khusus yang ditambahkan pada syarat diberikannya kembali izin pembukaan kelab malam. “Semuanya didesain untuk menjamin tidak ada toleransi terhadap kepemilikan, konsumsi, maupun penjualan obat-obatan di dalam kelab,” demikian pernyataan bersama Islington Council dan pemilik Fabric.
Kondisi baru itu termasuk pelarangan seumur hidup untuk masuk kelab bagi siapa pun yang berusaha membeli, menjual, atau sekadar ‘numpang’ mengonsumsi obat-obatan. Penjagaan di pintu masuk kelab akan diperketat. Akan ada sistem pemindaian identitas, sehingga remaja di bawah usia 19 tahun tidak boleh memasuki tempat hiburan malam ‘garis keras’ itu.
Tata lampu, pencahayaan. CCTV, dan pengawasan pun dijanjikan akan ditambah.
(rsa)