Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Eropa baru saja menahan 75 orang terkait kriminalitas di bidang seni. Mengutip New York Times, orang-orang yang ditahan itu terkait dengan pencurian 3.500 artefak arkeologis dan karya seni lainnya. Mereka bahkan bagian dari kelompok global.
Ada jaringan internasional khusus perdagangan karya seni yang dicuri.
Penangkapan itu diumumkan pada Minggu (22/1) oleh Kementerian Dalam Negeri Spanyol. Jaringan internasional yang ditangkap sudah diincar sejak lama. Operasi polisi gabungan Eropa sudah mulai sejak Oktober lalu. Pemimpinnya investigator Spanyol dan Cyprus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, jaringan kriminal yang beroperasi mengambil artefak dari negara-negara yang terlibat perang. Mereka juga mencurinya dari museum maupun situs-situs budaya lainnya.
Temuan benda-benda yang dicuri salah satunya ada di Spanyol. Di Murcia, polisi menemukan sekitar 500 peninggalan arkeologis. Sebanyak 19 di antaranya merupakan curian dari museum setempat pada 2014. Di Yunani, ditemukan batu nisan Ottoman. Itu dari zaman Byzantium.
Foto St. George yang berasal dari abad ke-18 pun ditemukan. Kepolisian juga merilis foto temuan koin-koin kuno. Pelacakan dilakukan salah satunya lewat penjualan daring.
Operasi kepolisian gabungan itu sendiri dinamakan Pandora. Terdapat 18 negara yang terlibat di Eropa, termasuk Interpol dan Europol. Unesco dan agensi kebudayaan Paris juga dilibatkan. Sayang, mereka tidak menjelaskan di mana penangkapan dilakukan.
Dengan ditangkapnya 75 orang itu, kata Menteri Dalam Negeri Spanyol, investigasi pun telah ditutup akhir pekan lalu. Selama ini, sudah 48 ribu orang diinvestigasi terkait itu.
(rsa)