Jakarta, CNN Indonesia -- Azealia Banks jelas tidak termasuk selebriti yang berdiri bersama selebriti perempuan lain yang ikut gerakan Women’s March. Gerakan di Amerika yang kemudian menular ke perempuan-perempuan di dunia itu menentang Presiden baru AS, Donald Trump.
Madonna, Miley Cyrus, Emma Watson, Amy Schumer, Scarlett Johansson, Jessica Chastain, bahkan Jake Gyllenhaal pun ikut turun ke jalan membela kaum perempuan. NME melaporkan, ada sekitar 2,9 juta demonstran di jalan yang ikut aksi itu.
Tapi Banks, yang dikenal sebagai pendukung Trump justru mencemooh Women’s March. Ia berkicau melalui akun media sosialnya, menyebut bahwa AS punya satu ‘serangan kecemasan besar’ dan Negara Adidaya itu perlu ‘tenang’ sedikit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kenapa perempuan terus menyukai trik feminis kulit putih seperti ini? Sekarang ketika ada pria kulit putih yang menjabat dan mengatakan sesuatu yang konyol tentang ‘
grabbing the p***y’ mereka ingin turun ke jalan atas nama ‘berjuang untuk kebebasan publik,’” tulisnya.
Ia lantas mempertanyakan di mana orang-orang itu saat bangsa kulit hitam seperti dirinya yang menjadi ‘korban.’ “Di mana mereka saat orang kulit hitam ditembak setiap hari tahun lalu? Kenapa mereka tidak ‘berjuang untuk kebebasan publik’ saat itu?”
Banks bertindak lebih jauh dengan tidak hanya memprotes aksi itu. Ia juga mencemooh feminisme secara keseluruhan. Menurutnya, “Feminisme itu berbahaya.”
Karena, ia beralasan, feminisme selalu menggali sampai ke akar soal perbandingan perempuan dan lelaki. “Perbincangan feminisme selalu kembali ke laki-laki. Itu mengganggu!” tulisnya, yang berpendapatan diskusi soal itu juga harus dilakukan di kalangan perempuan.
“Tentang bagaimana perempuan merasakan hubungan satu sama lain alias perempuan-isme.”
Ia melanjutkan, “Lelaki dan perempuan tidak sama dan mereka tidak akan pernah sama karena tidak ditakdirkan begitu. Feminisme butuh waktu lebih banyak untuk bicara pada diri sendiri di depan cermin daripada ‘menempelkannya’ pada [perbincangan tentang] lelaki.”
Banks sendiri mengaku sangat bangga saat Trump memenangi Pilpres AS November lalu, dan dilantik secara resmi menjadi Presiden AS Jumat (20/1). Ia ingin tampil di inaugurasinya.
(rsa)