Dipicu Pidato Kontroversi, Radio di Texas Boikot Lagu Madonna

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Rabu, 25 Jan 2017 15:44 WIB
Stasiun radio HITS 105 tak akan memutar lagu-lagu Madonna sampai batas waktu yang belum ditentukan sebagai reaksi atas pidatonya saat aksi Women's March.
Stasiun radio HITS 105 tak akan memutar lagu-lagu Madonna sampai batas waktu yang belum ditentukan sebagai reaksi atas pidatonya saat aksi Women's March. (Foto: Theo Wargo/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pidato yang disampaikan Madonna saat mengikuti aksi unjuk rasa 'Women's March' di Washington DC, Amerika Serikat masih meninggalkan kontroversi. Di depan ratusan ribu peserta unjuk rasa ia menyuarakan kekhawatirannya akan kepemimpinan Presiden AS Donald Trump dan berkata ingin meledakkan Gedung Putih.

Akibat tindakannya tersebut, stasiun radio Texas mengumumkan bahwa mereka tidak akan memutar lagu-lagu Madonna dalam waktu tertentu. Seperti diberitakan Ace Showbiz, melalui pernyataan pada Selasa (24/1), perwakilan radio HITS 105 mengatakan bahwa lagu-lagu milik pelantun hit Like a Virgin itu akan dihapus dari programnya tanpa batas waktu yang jelas.

"Melarang semua lagu Madonna di HITS 105 bukanlah soal politik, ini soal patriotisme. Hanya terasa salah bila kami memutar lagu Madonna dan membayar royalti untuknya saat ia justru menunjukkan sikap sentimen pada Amerika," kata Terry Thomas, selaku general manager radio itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan sikap tersebut, Thomas pun berharap stasiun radio lain dapat mengikuti jejaknya. Namun, turut disertakan bahwa Nielsen selama ini tidak memantau radio tersebut sehingga tak dapat memastikan seberapa sering radio itu memutar musik Madonna sebelumnya.

Reaksi akibat pidatonya itu bukanlah yang pertama kali diarahkan kepada Madonna. Sebelumnya, mantan juru bicara Gedung Putih Newt Gingrich berpikir kalau pemilik album Rebel Heart itu harus ditangkap.

"Apa yang Anda [Madonna] lakukan menunjukan sikap fasisme ke arah kiri," kata Gingrich kepada Fox & Friends, Senin (23/1) lalu.

Dia menambahkan, "Dia bagian dari itu, dan saya pikir kami harus siap untuk melindungi diri kita. Yang seharusnya dilakukan adalah menangkapnya."

Pada Sabtu (21/1) lalu, kepada ratusan ribu peserta unjuk rasa, Madonna membagi kekhawatirannya setelah Donald Trump disumpah menjadi presiden. Ia mengatakan, "Saya marah. Ya, saya murka. Ya, saya sempat berpikiran buruk tentang meledakkan Gedung Putih. Tapi saya tahu itu tidak akan mengubah apa pun."

"Kita tidak bisa jatuh ke dalam keterpurukan," imbuhnya. "Seperti puisi yang pernah ditulis W.H. Auden pada malam Perang Dunia II, 'Kita harus mencintai satu sama lain atau mati.' Saya memilih untuk mencintai. Apakah kalian bersama saya?"

Melalui akun Instagram miliknya, pada Minggu (22/1) kemarin, sang penyanyi menulis bahwa ia ingin mengklarifikasi beberapa hal penting mengenai pidatonya itu.

"Saya bukan seseorang yang brutal, saya tidak mempromosikan kekerasan dan sangat penting bahwa orang-orang mendengar, dan memahami keseluruhan pidato saya daripada satu frasa yang diambil keluar dari konteks," katanya. (rah)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER