Jakarta, CNN Indonesia -- ‘Paul McCartney’ menggelar pentas di tengah kontroversi soal bangkitnya dunia hiburan Arab Saudi, Senin (30/1) malam. Tentu sosok yang hadir di sebuah panggung di Jeddah, salah satu kota besar di Arab Saudi itu bukan McCartney sungguhan dari Inggris.
Sosok yang berani menentang anggapan bahwa panggung hiburan adalah simbol ‘kebejatan moral’ di Arab itu bernama Mohammed Abdu, seorang penyanyi populer di dunia Arab.
Penampilannya kemarin merupakan konser besar pertama dalam tujuh tahun terakhir di Jeddah. Tapi dibanding kota lain, Jeddah memang lebih moderat, masih boleh dimasuki nonmuslim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konser itu tidak sepi. Ada sekitar delapan ribu pengunjung yang hadir menonton, kebanyakan anak muda, dan semua berjenis kelamin seragam: laki-laki. Mereka memenuhi panggung indoor di salah satu stadion olah raga di Jeddah.
Mereka antusias mendengar musik Abdu yang romantis sekaligus patriotis.
Ia disebut sebagai ‘McCartney pertama kali oleh blogger Eman al-Nafjan, pada 2008. Aksi musiknya yang membuatnya mirip. Ia juga disebut punya reputasi yang bersih dan dikenal sebagai seseorang yang berorientasi pada keluarga.
Mengutip AFP, nyanyian Abdu saat itu diiringi oleh orkestra dari Mesir. Beberapa artis Arab lain ikut tampil memeriahkan konser, termasuk Rabeh Sager. Penyanyi asal Irak, Majid al-Muhandis pun bisa disaksikan malam itu.
Itu seharusnya menjadi penampilan ke-dua Abdu selama enam bulan terakhir. September lalu ia dijadwalkan tampil di Riyadh. Namun konsernya mendadak dibatalkan tanpa penjelasan dan alasan yang jelas.
Jika jadi tampil, itu akan menjadi konser live pertama di Riyadh selama 24 tahun terakhir.
Tapi dunia hiburan di Arab Saudi tengah bergejolak. Seperti diketahui Kerajaan telah melarang alkohol dan bioskop publik, begitu pula konser. Pada prinsipnya, apa pun yang memungkinkan perempuan dan laki-laki bergabung meski di ruang publik.
“Kita tahu bahwa konser menyanyi dan bioskop itu kebejatan moral,” kata ulama besar Abdulaziz al-Sheikh awal bulan ini, yang dikutip surat kabar lokal Sabq.
 Foto: AFP PHOTO / AMEER ALHALBI Mohammed Abdu, 'Paul McCartney' dari Arab Saudi. |
Namun di sisi lain, dunia hiburan juga tengah menggeliat. Sejak tahun lalu, sudah ada beberapa pertunjukan asing yang dibawa ke Arab, namun penontonnya masih terbatas.
Pemimpin ‘reformasi’ itu adalah Deputi Pangeran Mohammed bin Salman. Tentu saja, keputusan sang pangeran berusia 31 tahun itu mendapat tentangan dari pihak agamis dan konservatif.
(rsa)