Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif akhirnya resmi mencabut larangan masuk terhadap film India di negara tersebut. Melansir
Variety, melalui surat resmi yang dikeluarkan kementerian, Sharif kembali mengizinkan industri film asing untuk meramaikan bioskop Pakistan.
.
"Pemerintah Federal mempersilahkan untuk melanjutkan kebijakan terbuka yang ada dengan kembali menayangkan film internasional (termasuk film India) di bioskop Pakistan," tulis isi surat yang terbit pada 26 Januari tersebut.
Kabar bahagia tersebut tentu menjadi angin sejuk bagi industri perfilman India. Hal itu seolah menjadi rejeki bagi dua film Bollywood,
Kaabil dan
Raees yang dijadwalkan rilis pekan depan.
Kedua film yang masing-masing dibintangi Hrithik Roshan dan Shah Rukh Khan ini diharapkan mampu mengembalikan penonton bioskop Pakistan yang sempat menurun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, kedua negera tersebut memang terlibat ketegangan militer akibat perebutan perbatasan wilayah di daerah Kashmir yang telah berlangsung lebih dari 69 tahun. Hubungan semakin memburuk ketika Pakistan menyerang salah satu pos militer di Kashmir yang menewaskan 19 tentara.
Salah satu buntut dari konflik tersebut, pihak pemerintah India kemudian membuat larangan bagi para aktor dan artis asal Pakistan untuk terlibat di film Bollywood. Sementara itu, pihak Pakistan membalas dengan melarang diputarnya film India di bioskop setempat.
Padahal dalam bidang seni, kedua negara tersebut memiliki penggemar masing-masing. Diketahui, para bintang bollywood memiliki popularitas tinggi di kalangan warga Pakistan. Sebaliknya para aktor Pakistan juga cukup dihargai di India.
Nadeem Mandviwala, kepala satu bioskop yang berbasis di Karachi mengatakan, meskipun keputusan ini tidak serta merta mengakhiri konflik kedua negara, namun hal ini dinilai menjadi awal yang baik.
"Ini adalah langkah untuk kedamaian dan harmoni," ujar Mandviwala.
Selain untuk memperbaiki hubungan dua negara, keputusan pemerintah mengembailkan film India juga disebabkan desakan para pemilik bioskop lokal yang mengaku rugi. Dominasi film India yang mampu menguasai 70 persen box office Pakistan jelas membuat keputasan ini dirasa tepat.
"Jika Anda bertanya pada publik di dua negara, mereka pasti akan menjawab 'ya' untuk melanjutkan kerjasama di bidang perdagangan meskipun tengah bermusuhan," ujar Mandviwala.
(okta/rah)