Iran 'Taklukkan' AS dalam Film Animasi

CNN Indonesia
Kamis, 16 Feb 2017 07:30 WIB
Sutradara muda Farhad Azima membuat film animasi menjawab propaganda AS. Dalam filmnya, tentara Iran mengalahkan AS di perang Teluk Persia.
Tentara AS dikalahkan Iran di sebuah film animasi. (Ilustrasi/Reuters/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Donald Trump bisa saja melarang warga Iran, yang mayoritas Muslim, untuk masuk Amerika Serikat. Ia juga boleh menyatakan perang terhadap negara itu. Namun di kepala Farhad Azima, sutradara asal Iran, perang itu bakal dimenangi oleh negaranya.

Itu yang kemudian ia tuangkan dalam film animasi panjang berjudul Battle of Persian Gulf II. Film itu segera dirilis di Iran, memperlihatkan perang antara Pasukan Revolusioner Iran dengan angkatan laut Amerika Serikat. Iran mengalahkan AS di sana.

Mengutip Reuters, Azima mengaku tidak ada maksud apa-apa saat membuat dan merilis film itu. Hanya kebetulan saja, film animasi yang butuh empat tahun masa pembuatan itu dirilis nyaris berbarengan dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebetulan pula, sikap Trump terhadap Iran ternyata makin ‘keras.’


Tapi Azima tidak menyesali apa yang tertuang di filmnya. “Saya harap film ini menunjukkan bagaimana tentara Amerika akan menghadapi kekalahan yang memalukan jika mereka menyerang Iran,” katanya kepada Reuters dalam wawancara melalui telepon.

Battle of Persian Gulf II berdurasi 88 menit, dibuka dengan serangan pasukan AS terhadap reaktor nuklir Iran. Pasukan AS di Teluk Persia juga menyerang lokasi-lokasi strategis di seluruh Iran. Tapi kali ini Iran tidak tinggal diam.

Mereka punya Pasukan Penjaga Revolusioner Islam (IRGC). Cabang paling kuat dalam militer Iran itu membalas dendam dengan kekuatan penuh. Mereka menghujani kapal-kapal perang AS dengan ‘hujan’ misil. AS tak siap dengan serangan itu. Mereka pun tenggelam.

“Film berakhir dengan kapal-kapal AS berubah menjadi akuarium bagi ikan-ikan di dasar laut,” ujar Azima menerangkan akhir filmnya. Ia seakan bangga dengan akhir film itu.


Battle of Persian Gulf II juga menampilkan komandan pasukan Iran yang ikonis, yang dianggap mirip dengan sosok Qassem Soleimani. Ia merupakan komandan IRGC yang memerintahkan operasi militer tentara Iran di Suriah dan Irak memerangi ISIS.

Azima tidak membantah sosok itu adalah Soleimani. Ia bahkan mengaku berusaha mengontak sang komandan untuk meminta persetujuannya untuk ditampilkan dalam film itu. Namun ia tak mendapat jawaban. Tapi sumber orang Soleimani punya permintaan khusus.

Ia meminta Azima tetap menggunakan karakter itu, tapi menghapus nama Qassem.

Azima menuturkan, film yang dibuatnya merupakan perlawanan pada propaganda AS terhadap Iran. Apalagi belakangan diketahui Trump sudah menegaskan ia tidak akan ‘sebaik’ presiden sebelumnya, Barack Obama kepada negara itu. Katanya, serangan militer bisa jadi opsi.


“Hollywood sudah membuat begitu banyak film melawan Iran. Ada banyak permainan komputer di mana tentara AS menaklukkan negara kami. Kami membuat film ini sebagai jawaban atas propaganda itu,” tutur sang sutradara 35 tahun.

Tapi tentu saja, besaran film itu mungkin tidak akan sepopuler film Hollywood. Film yang dibuat studio animasi Fatima Zahra itu tak punya tim yang masif dan dana yang besar. Mereka bahkan tak dapat dana dari pemerintah maupun IRGC.

“Animator kami tidak bekerja untuk uang, melainkan keyakinan dan cinta mereka kepada negara. Untunglah, semua orang senang kami bisa membuat produksi berkualitas dengan kondisi yang terbatas,” tutur Azima membanggakan karyanya.

Belum jelas kapan film itu akan tayang. Pemutaran perdananya akan dimulai sesegera mungkin setelah film itu mendapat izin dari departemen kebudayaan setempat. Tapi trailer film itu telah dirilis dan banyak diperbincangkan di media sosial.

[Gambas:Youtube]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER