Jakarta, CNN Indonesia -- Tak hadir dalam gelaran Grammy Awards beberapa waktu lalu menjadi bentuk kritik Drake terhadap penyelenggaraan penghargaan bergengsi di musik itu. Kali ini, ia juga kembali buka suara meski dirinya meraih penghargaan di kategori rap lewat lagunya
Hotline Bling.Drake mempertanyakan keputusan Recording Academy sebagai penyelenggara dalam hal pemberian penghargaan untuknya yang meraih kemenangan di kategori rap.
"Saya dianggap sebagai musisi kulit hitam, karena tampilan saya seperti rapper, meskipun
Hotline Bling bukanlah lagu rap. Satu-satunya kategori yang mereka pikir cocok dan pas buat saya di kategori rap, mungkin karena saya selama ini rap atau karena saya berkulit hitam. Saya tak habis pikir kenapa saya yang menang," ungkapnya pada DJ Semtex, dari Beats 1, seperti dilaporkan Entertainment Weekly dan dilansir People, pada Minggu (19/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Drake mengungkapkan pendapatnya itu disela-sela menjadi bintang tamu untuk OVO Sound, program Apple Music, pada akhir pekan lalu. Dalam wawancara yang berlangsung kurang lebih satu jam itu, musisi asal Kanada itu mengungkapkan upaya kerasnya sebagai musisi kulit hitam yang masuk ke pasar Amerika.
"Saya merasa seperti orang luar, mungkin karena saya bukan orang Amerika. Itulah yang saya rasa ketika orang-orang bertentangan dengan saya," ujarnya.
"Saya kira, mungkin ada keterkaitannya juga dengan tampilan saya yang campuran, yang juga Yahudi, dan pada akhirnya, dilihat sebagai musisi kulit hitam."
Ungkapan yang disampaikannya ini tak lepas dari kritik ras yang mengarah pada perhelatan Grammy tahun ini. Ketika Adele mengalahkan Beyonce dalam tiga penghargaan bergengsi untuk Album of the Year, Song of the Year dan Record of the Year.
Meski ia mendukung kemenangan Chance the Rapper sebagai Pendatang Baru Terbaik, Drake juga menilai lagunya
One Dance yang masuk dalam nominasi Record of the Year.
"Seperti ada keharusan masuknya unsur pop yang mereka inginkan, dan saya mendapat kesempatan, masuk dalam kategori lagu terbaik dari lagu pop dan saya bangga akan itu," ujarnya.
"Saya menulis lagu pop untuk satu alasan, karena saya ingin menjadi seperti Michael Jackson. Saya ingin menjadi musisi yang saya idolakan. Ada beberapa lagu pop, tapi tak pernah mendapat perhatian akan itu," ujarnya berspekulasi.
"Saya bicara ini sebagai pemenang peraih Grammy, saya menang dua penghargaan akan tetapi saya tidak merasa menginginkannya karena itu terasa janggal untuk beberapa alasan."
"Saya merasa ini tidak benar saja. Saya merasa teralienasi, atau mereka mencoba mengalienasi saya dengan membuat saya menang di kategori rap atau menempatkan saya di kategori itu karena di sanalah mereka pikir saya berada."