Membaca 40 Tahun Darah dan Keringat Teater Koma

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Jumat, 24 Feb 2017 06:35 WIB
Memeringati hari jadi ke-40, Teater Koma merilis buku yang berisi perjalanan mereka sejak pertama berdiri, dengan judul Membaca Teater Koma.
Semar Gugat, salah satu pementasan Teater Koma. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tepat 1 Maret 2017 nanti, Teater Koma menginjak usia kepala empat. Sebagai bentuk perayaan 40 tahun berdiri, Teater Koma hendak mementaskan kembali lakon berjudul ‘Opera Ikan Asin’ serta meluncurkan sebuah buku. Buku itu diberi judul Membaca Teater Koma.

"Rasanya belum lama baru memulai [Teater Koma] dengan 12 orang, latihan dengan menginjak lapangan parkir, makanannya enggak ada, paling dibelikan tahu tempe sama teman. Harga tiket pertama tampil pun masih 300 rupiah," kenang Ratna Riantiarno, Pimpinan Produksi Teater Koma, dalam konferensi pers ‘Opera Ikan Asin’ di Jakarta, Kamis (23/2).

Lebih lanjut, Ratna mengungkapkan bahwa buku itu akan menceritakan perjuangan Teater Koma selama 40 tahun berdiri. Teater Koma adalah salah satu kelompok teater legendaris di Indonesia. Hingga saat ini, Teater Koma masih berdiri dan aktif mementaskan teater.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Darah, keringat bercucuran tertulis di sana. Tapi semangat, kreativitas, kekompakan juga tidak lepas dari semua itu. Jadi saya berterima kasih untuk semua yang mendukung hingga kami sampai saat ini," ujar Ratna.


Nano Riantiarno, selaku pendiri Teater Koma pun menambahkan bahwa buku yang berupa perjalanan Teater Koma itu turut menyertakan foto-foto dari dulu hingga yang terbaru.

"Bukunya terdiri dari 300 halaman, saya tulis perjalanannya dari awal sampai akhir. Buku ini sebagai penanda, menjadi jejak nantinya untuk yang ingin tahu Teater Koma," kata Nano.

Turut disampaikan Nano, buku itu akan dirilis bersamaan dengan pementasan ‘Opera Ikan Asin’ yang akan dilangsungkan mulai 2 hingga 5 Maret 2017 di Ciputra Artpreneur Jakarta.

Sebelumnya, pentas itu pernah ditampilkan pada Juli hingga Agustus 1983 di Teater Tertutup dan Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki. Tepat 16 tahun kemudian, pentas itu kembali ditampilkan di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki.


‘Opera Ikan Asin’ disadur dari lakon ‘The Beggar's Opera’ karya John Gay dan musik J.C. Pepusch yang dipentaskan pada 1728 di London serta lakon Die Dreigroschenoper atau The Threepenny Opera karya Bertolt Brecht. Dengan komposisi musik dari Kurt Weill, ia dipentaskan pertama kali di Theater Schiffbauerdam, Berlin pada 31 Agustus 1928. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER