Jakarta, CNN Indonesia -- Beragam cara dilakukan untuk memopulerkan musik jazz. Mulai dari memasyarakatkan jazz dengan menggelar konser di puncak gunung, pantai, sampai tempat-tempat bersejarah.
Namun, bagi festival yang sudah memiliki nama besar seperti Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2017, tempat bukan jadi persoalan. Alih-alih, materi konser jadi tantangan terbaru, agar tetap memikat para penikmat musik untuk terus datang.
Kepala Promosi Java Jazz Production Ressanda Tamaputra menyatakan panggung dengan tema tribute dan proyek kolaborasi antar artis jadi kiat agar jazz tetap dinikmati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ada trik khusus untuk mencegah kebosanan, seperti mencoba menampilkan artis yang belum pernah tampil. Ada tribute dan banyak proyek dan kolaborasi yang menjadi daya tarik dan dibuat khusus untuk Java Jazz," kata Ressanda kepada
CNNIndonesia.com, saat gelaran hari pertama Java Jazz yang berlangsung 3-5 Maret.
Proyek tribute itu didedikasikan khusus untuk para musisi yang telah meninggal dunia. Musisi yang dipilih juga merupakan musisi yang karyanya mendunia dan dikenal luas oleh masyarakat.
Hal ini bertujuan agar masyarakat berdatangan sambil bernostalgia dengan lagu-lagu sang mendiang yang dibawakan kembali dengan memberi sentuhan jazz.
Kali ini tribute dialamatkan pada diva pop dunia Whitney Houston dan pemenang 7 piala Grammy Awards Al Jerreau. ‘Tribute to Whitney Houston’ dibawakan oleh Dira Sugandi, Kamasean, Lea Simanjuntak, Rinni Wulandari dan Soundwave. Sedangkan persembahan untuk Al Jerreau akan dinyanyikan oleh Manna.
"Kami pilih yang memang sepantasnya dibuat tribute," ujar Ressanda.
Sedangkan dalam proyek kolaborasi, musisi luar negeri akan berduet dengan artis Indonesia. Tujuan lainnya, ujar Ressandra, adalah unjuk kebolehan musisi Indonesia.
"Walau mendatangkan artis luar, mereka juga harus tahu kalau musisi Indonesia tidak kalah bagus. Kami juga menantang musik lokal untuk menampilkan hal beda yang belum pernah ditampilkan di mana pun," tutur Ressanda.
Dia mengatakan kolaborasi itu diatur oleh tim program Java Jazz berdasarkan pertimbangan tertentu.
Tahun ini, di gelaran ke-13 Java Jazz, akan ada kolaborasi dari Tulus dan penyanyi keroncong Sundari Soekotjo, sementara Dira Sugandi akan berduet dengan orkes asal Belanda Jazz Orchestra of the Concergebouw. Kemudian Afgan featuring Kirk Whallum, Barasuara dengan Ron King Horn Section, serta Endah n Rhesa X DUADRUM.
Melalui tribute dan kolaborasi kali ini, Java Jazz menargetkan penonton lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2015 dan 2016 pengunjung mencapai lebih dari 100 ribu orang.
(les)